Berolahraga setelah melahirkan baik untuk kesehatan secara keseluruhan dan bahkan dapat membantu mengurangi risiko depresi pascapersalinan. Yuk, Bunda, ketahui gerakan olahraga apa saja yang cocok bagi ibu yang baru melahirkan! Olahraga umumnya bisa dilakukan sekitar 6 minggu setelah melahirkan.
Contents
- 1 Olahraga apa yang boleh dilakukan setelah melahirkan?
- 2 Kenapa perut tetap buncit setelah melahirkan?
- 3 Apakah gurita bisa mengecilkan perut setelah melahirkan?
- 4 Bolehkah memuaskan suami saat nifas?
- 5 Bolehkah sebelum 40 hari masa nifas keluar rumah?
- 6 Bolehkah suntik KB setelah 40 hari melahirkan?
- 7 Apa efek setelah melahirkan normal?
- 8 Apakah boleh sit up setelah melahirkan normal?
Olahraga apa yang boleh dilakukan setelah melahirkan?
8 Gerakan Olahraga Setelah Melahirkan – Fokus berolahraga setelah melahirkan adalah menggerakkan tubuh dan melakukan gerakan yang membuat Bunda merasa nyaman. Ada beberapa area yang menjadi fokus utama saat berolahraga. “Hal terpenting pada masa pasca persalinan adalah mendapatkan kembali kekuatan kebugaran Bunda,” kata Roselyn Reilly, Pelatih di Fit Body Boot Camp of Bekley, Michigan.
- Reilly merekomendasikan untuk fokus pada diafragma, otot abdominis melintang, dan dasar panggul.
- Dia juga menyarankan cardio ringan yang fokus untuk mengembalikan kekuatan inti tubuh Bunda.
- Cardio boleh dilakukan, tetapi saya akan mempertahankannya pada cardio yang lebih ringan dan benar-benar fokus untuk membangun kembali kekuatan inti,” ucap Reilly.
Bunda bisa memulai dengan latihan peregangan selama 15 menit untuk meningkatkan fleksibilitas di persendian dan tendon. Pastikan Bunda benar-benar meregangkan punggung bawah, pinggang dan panggul bagian dalam, juga harus melakukan sit up dan star jump,
- Secara bertahap, tambahkan latihan aerobik ke dalam program peregangan.
- Mulailah dengan latihan aerobik selama 5 menit.
- Setelah dua menit, tambahkan 10 menit lagi.
- Berjalan kaki juga salah satu pilihan olahraga setelah melahirkan, dan bisa dilakukan bersama bayi dengan menggunakan stroller atau gendongan bayi untuk jogging,
Bila memiliki peralatan fitness di rumah, gunakan treadmill, sepeda latihan atau bahkan step untuk melakukan aerobik sebagai bagian dari olahraga. Ketika stamina Bunda sudah meningkat, bisa melakukan jogging. Namun, segera berhenti bila merasakan nyeri ya, Bun! Beberapa olahraga lainnya yang bisa dilakukan adalah:
Olahraga apa untuk mengecilkan perut setelah melahirkan?
Apa kamu sedang mencari cara olahraga mengecilkan perut yang aman setelah melahirkan? Berikut ini ada cara yang bisa kamu simak! Kehamilan memang akan menaikkan berat badan karena dibutuhkan asupan untuk bayi dalam kandungan dan juga sang ibu. Sebagai informasi, butuh waktu 4 (empat) sampai 6 (enam) minggu untuk rahim supaya kembali ke ukuran normal.
- Proses menurunkan berat badan pasca melahirkan memang tidak mudah karena dibutuhkan kehati-hatian pula.
- Setelah melahirkan, kamu tidak bisa melakukan gerakan olahraga secara sembarangan.
- Maka dari itu, Telkomsel sudah merangkum 6 (enam) olahraga yang bisa mengecilkan perut pasca melahirkan yang aman: 1.
Latihan Pernapasan Perut Dalam Latihan pernapasan perut dalam dengan mengambil dan menghembuskan napas serta menahannya akan berpengaruh terhadap otot perut. Perut bisa lebih kencang setelah melakukan latihan pernapasan ini. Selain itu, kamu juga bisa menjadi lebih rileks.
- Cara melakukan latihan pernapasan perut dalam ini adalah dengan duduk tegak kemudian tarik napas dalam-dalam ke perut, tahan sambil mengencangkan dan memegang perut, lalu hembuskan.
- Baca Juga: Hidup Sehat Bareng Fita, Aplikasi Kesehatan dari Telkomsel 2.
- Mengangkat Kepala dan Bahu Gerakan head lift atau mengangkat kepala adalah gerakan yang dilakukan untuk membuat tubuh rileks.
Caranya yaitu dengan tidur telentang dan meletakkan kedua tangan di samping kanan dan kiri tubuh. Pastikan bagian punggung menempel dengan alas. Lalu, tekuk lutut dan pastikan telapak kaki menempel ke alas. Ingat, gerakan ini hanya bisa dilakukan sekitar 6 minggu setelah melahirkan agar aman ya! Buatlah perut menjadi rileks ketika menarik napas.
Saat ingin menghembuskan napas, angkat kepala pelan-pelan. Sebaliknya, ketika ingin menarik napas, turunkan kepala pelan-pelan. Bila terasa mudah dan kamu bisa melakukan head lifts sampai 10 kali, kamu bisa lanjut melakukan shoulder lift, Hampir mirip dengan head lift, shoulder lift adalah gerakan mengangkat bahu bersamaan dengan kepala saat menghembuskan napas sambil telentang.
Namun apabila leher terasa tegang, kedua tanganmu bisa digunakan sebagai pembantu kepala dan bahu untuk terangkat.3. Meringkuk Meringkuk atau curl-up merupakan gerakan yang bisa kamu lakukan setelah kamu berhasil melakukan shoulder lift sebanyak 10 kali.
Gerakan olahraga curl – up tidak seberat gerakan olahraga sit – up tapi mirip. Kamu hanya perlu mengangkat tubuhmu hingga di tengah-tengah antara lutut dan alas. Kemudian tahan posisi selama 2 hingga 5 detik. Lalu, kembalikan tubuhmu ke posisi awal. Perlu diketahui bahwa gerakan ini hanya bisa dilakukan setidaknya setelah 6 (enam) minggu pasca melahirkan,4.
Berjalan Kaki Berjalan kaki memang terbukti bisa menurunkan jumlah kalori yang ada dalam tubuh tanpa harus berolahraga yang berat. Kamu bisa menurunkan berat badan dengan berjalan kaki. Variasi jalan kaki pelan, cepat, sambil mendorong stroller, atau jalan zig – zag dapat bermanfaat untuk mengembalikan kebugaran tubuh pasca melahirkan.
- Dengan berkeliling kompleks perumahan kamu saja, kamu sudah bisa mengurangi kalori yang ada dalam tubuhmu.5.
- Boat Pose Setelah setidaknya sekitar 2 (dua) bulan pasca melahirkan, kamu bisa lanjut ke gerakan boat pose,
- Boat pose disebut juga navasana.
- Menurut Healthline, gerakan olahraga ini juga dapat membantu kamu mengurangi stress dan berdampak baik untuk seluruh tubuh.
Untuk melakukan gerakan olahraga ini, kamu harus mulai dengan meluruskan kaki. Lalu, luruskan kedua tangan ke depan sambil tekuk lutut dan angkat kedua kaki sampai posisinya setinggi lutut. Ubah posisi punggungmu ke belakang sedikit saja, lalu tahan selama 30 detik.
- Baca Juga: Deretan Startup HealthTech yang Bikin Akses Layanan Kesehatan Jadi Lebih Terjangkau 6.
- Senam aerobik Senam aerobik merupakan senam yang gerakan olahraganya cukup aman untuk dilakukan seseorang pasca melahirkan.
- Selain untuk membakar kalori yang ada dalam tubuh untuk menurunkan berat badan, senam aerobik juga bisa menstabilkan metabolisme tubuh, jika dilakukan dengan konsisten.
Lakukan senam aerobik dengan konsisten tapi dimulai dengan intensitas yang rendah terlebih dahulu. Bagaimanapun juga, tubuh pasca melahirkan tidak bisa langsung diforsir untuk melakukan gerakan olahraga yang langsung berat. Keenam cara di atas dapat kamu lakukan untuk mengecilkan perut dan juga untuk relaksasi.
Pastikan kamu tidak memforsir tubuhmu pasca melahirkan karena bisa berakibat fatal. Lebih baik melakukan gerakan-gerakan olahraga yang ringan terlebih dahulu, baru kemudian dilanjutkan dengan intensitas olahraganya yang ditambah sedikit demi sedikit. Konsultasikan kondisi kesehatanmu dengan dokter di paket Halodoc Telkomsel dan untuk mengetahui informasi lebih lengkap mengenai jenis gerakan olahraga yang cocok untuk mengecilkan perut dan menurunkan berat badan pasca melahirkan.
Olahraga yang Aman Setelah Melahirkan
Telkomsel juga menawarkan aplikasi Fita untuk rencana olahragamu. Jangan lupa pakai paket Internet Sakti dari Telkomsel untuk menonton video tutorial gerakan-gerakan olahraga ini ya! Ayo lakukan tips di atas dan nikmati manfaatnya untuk kesehatanmu!
Apa saja yang dilarang setelah melahirkan?
9. Minum terlalu banyak kafein dan alkohol – Pantangan ibu setelah melahirkan selanjutnya adalah terlalu banyak minum kafein dan alkohol. Sebab, keduanya bisa ikut meresap ke dalam ASI dan memengaruhi kesehatan bayi. Jika minum lebih dari 3 gelas kopi dalam sehari, misalnya, ASI Anda akan mengandung terlalu banyak kafein dan bayi pun akan jadi susah tidur.
Kapan waktu yang tepat untuk senam nifas?
Senam nifas adalah senam yang dilakukan sejak hari pertama melahirkan setiap hari sampai hari yang kesepuluh, terdiri dari sederetan gerakan tubuh yang dilakukan untuk mempercepat pemulihan keadaan ibu.
Kenapa perut tetap buncit setelah melahirkan?
Penyebab Perut Tetap Buncit Pasca Lahiran Tidak dapat dipungkiri jika tubuh wanita mengalami banyak perubahan saat hamil. Bahkan ada pula yang mengalami perut tetap buncit seperti orang hamil walaupun sudah melahirkan. Hal ini bisa saja membuat Anda tidak percaya diri dan ingin kembali ke bentuk semula.
Adanya penumpukan lemak di bagian perut selama kehamilan. Janin juga menyebabkan otot perut menjadi melebar dan sulit kembali ke ukuran semula. Kenaikan berat badan signifikan yang terjadi selama masa kehamilan.
Namun, Anda jangan berkecil hati. Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya yakni dengan mengonsumsi makanan yang tinggi serat diantaranya: Gandum dan kacang-kacangan Seorang ahli gizi dari Academy of Nutrition and Dietetics, Jessica Crandall, mengatakan bahwa makanan dengan kandungan serat yang tinggi dapat membuat Anda kenyang lebih lama.
Buah Pepaya Anda dapat mengonsumsi buah pepaya yang juga dikenal mengandung tinggi serat. Buah pepaya pun mengandung enzim proteolitik yang dapat mencegah perut kembung, peradangan dan masalah pencernaan. Yogurt Yogurt mengandung bakteri baik yang menyehatkan pencernaan.
- Bahkan mencegah perut kembung dan membuat perut Anda kenyang lebih lama.
- Alpukat Sebuah studi menyebutkan orang yang rutin mengonsumsi alpukat memiliki lingkar pinggang lebih kecil dibandingkan mereka yang tidak.
- Andungan lemak sehat pada buah alpukat dapat menyumbang energi seharian.
- Selain itu, jangan lupa melakukan kebiasaan baik setelah melahirkan untuk mengatasi perut buncit.
Salah satunya dengan istirahat yang cukup 7-8 jam sehari. Perlu diketahui bahwa wanita dengan tidur yang cukup lebih jarang mengalami peningkatan berat badan dibandingkan mereka yang jarang tidur. Hal ini berkaitan dengan waktu tidur yang memengaruhi hormon pengatur rasa lapar.
Apakah korset bisa mengecilkan perut setelah melahirkan?
Nah, setelah melahirkan, korset dinilai dapat membantu untuk mengembalikan posisi ligamen perut yang longgar sehingga perut dapat terlihat lebih langsing.
Apakah gurita bisa mengecilkan perut setelah melahirkan?
Stagen alias Gurita, Cara Mengecilkan Perut Setelah Melahirkan? Setelah melahirkan, Moms pasti ingin, Cerita pengalaman orang tua kita setelah melahirkan di masa lalu memang memperlihatkan manfaat dari penggunaan stagen dan gurita setelah kelahiran. Tujuannya satu, untuk memperoleh kembali perut yang kencang dan langsing.
- Namun, apakah hal tersebut diperbolehkan? Pada dasarnya, dunia kedokteran tidak menganjurkan ibu memakai stagen setelah melahirkan.
- Gurita tidak dapat mengecilkan atau mengencangkan perut karena sifatnya pasif.
- Stagen akan membuat perut Moms terasa kencang, namun perut akan kembali kendur seperti semula setelah stagen dilepaskan.
Jika ibu melahirkan lewat operasi Caesar, penggunaan stagen atau gurita tidak diperlukan secara medis. Kenyataannya, otot perut dan kulit akan kembali kencang secara perlahan setelah melahirkan. Namun, sebagian ibu merasa nyaman dan terlindungi saat menggunakan stagen atau gurita.
Bila Moms ingin memakainya, sebaiknya perhatikan penggunaannya agar tidak terlalu menekan bekas jahitan operasi. Jangan sampai melukai atau terlalu kencang sehingga menghambat peredaran darah Moms. Sebagai salah satu, senam atau olahraga adalah jalan yang paling baik dan sehat. Latihan ringan seperti sit-up dan jogging dapat mengencangkan kembali otot perut, tapi jangan mengangkat beban yang berat.
Untuk otot dasar panggul, Moms bisa mengencangkannya dengan latihan senam kegel. Senam kegel adalah senam untuk memperkuat otot-otot dasar panggul dan saluran kemih, yang juga berguna untuk mencegah Moms mengompol saat proses persalinan. Kadangkala penggunaan stagen disertai pengolesan obat herbal pada perut ibu.
- Tujuannya untuk mengembalikan kondisi ibu setelah melahirkan dengan cepat.
- Namun, berhati-hatilah, karena ada kemungkinan kulit ibu sensitif dan dapat menderita alergi karena obat herbal tersebut.
- Apalagi bila ibu baru menjalani persalinan dengan operasi Caesar,
- Penyembuhan luka dari operasi Caesar akan terganggu dan bisa menimbulkan infeksi.
Oleh karena itu, sebaiknya ibu bersikap bijak dan cermat sebelum mengoleskan obat herbal setelah melahirkan. Barengi pula hidup baru Moms sebagai ibu dengan makan makanan bergizi, istirahat yang cukup, serta berolahraga teratur. Konsultasikanlah dengan dokter jenis olahraga manakah yang paling baik untuk Moms.
Apakah otot perut setelah melahirkan bisa kembali normal?
Apa Saja Perubahan Otot yang Terjadi setelah Melahirkan? – Berikut ini beberapa perubahan otot yang dapat terjadi setelah melahirkan, yaitu: 1.Otot Vagina Mengendur Organ yang satu ini sangat elastis, karena dapat meregang hingga 10 sentimeter dan memungkinan bayi untuk keluar.
- Vagina dikelilingi oleh sekelompok otot yang disebut otot dasar panggung.
- Nah, perubahan otot ini bisa dipengaruhi oleh kehamilan dan melahirkan.
- Pada dasarnya, perubahan otot pada vagina ini tergantung pada ukuran bayi, lama waktu mengejan, hingga frekuensi melahirkan.
- Ata ahli dari University College Hospital, London, vagina bisa saja terlihat lebih kendur dan meregang dari sebelumnya.
Jika ibu mengalami proses persalinan normal yang cukup sulit, tidak menutup kemungkinan hal itu bisa menimbulkan cedera pada otot vagina dan dasar panggul. Itu sebabnya, tidak sedikit wanita yang mengeluh kram pada vagina. Namun, hal ini tidak akan terjadi kalau proses melahirkannya berjalan lancar dan mudah.
Perubahan otot pasca melahirkan pada vagina ini bisa kok diatasi. Caranya dengan teknik penjahitan yang sesuai untuk menyambung otot-ototnya. Selain itu, latihan kegel juga bisa memperbaiki otot vagina dan dasar panggung. Namun, ibu mesti sabar karena prosesnya tidak cepat, butuh waktu berbulan-bulan dengan latihan yang konsisten.
Akan lebih baik lagi, bila latihan ini dilakukan oleh ahli fisioterapi agar hasilnya maksimal. Baca juga: Mengapa Sering Nyeri Haid setelah Melahirkan? 2.Otot Pinggang Cedera Perubahan otot pasca melahirkan tidak cuma terjadi pada Miss V, tapi juga pinggang.
- Setelah melahirkan, umumnya banyak wanita yang mengeluh sakit pinggang saat atau sesudah melahirkan.
- Penyebabnya adalah pertumbuhan hormon relaksin di dalam tubuh yang diproduksi secara alami saat ketika seorang wanita hamil.
- Nah, selain berfungsi memperbesar otot panggul untuk memberi ruang bagi Si Kecil agar mudah keluar saat proses persalinan, hormon ini juga menimbulkan perubahan bagi tubuh.
Pasalnya, hormon relaksin juga bisa membuat sendi jadi longgar sehingga otot dan sendi mudah cedera. Cedera ini bisa semakin menjadi ketika perut kian membesar. Sebab titik tumpu dan pusat gravitasi ibu hamil akan berubah ke arah depan. Nah, hal inilah yang membuat otot pinggang “tertarik” dan menegang karena menahan Si Kecil di dalam perut.3.Otot Perut Melunak Perut memang akan segera kembali ke ukuran normal pasca melahirkan, tapi membutuhkan waktu.
Biasanya perut ibu akan timbul stretch mark yang berwarna kemerahan, setelah melahirkan warnanya akan berubah dan tampak mengkilap. Namun, seiring waktu warnanya akan samar dan menyatu dengan warna kulit. Selain hal itu, otot perut juga akan jadi melunak setelah melahirkan. Kelunakan otot perut ini juga dipengaruhi oleh frekuensi melahirkan, volume bayi, dan jumlah bayi (kembar).
Dengan kata lain, semakin banyak dan besar bayi, bisa membuat otot perut semakin melemah. Ibu tidak perlu khawatir, ada juga beberapa wanita yang “dianugerahi” otot perut yang kuat. Jadi, tidak membutuhkan waktu yang lama untuk cepat pulih. Yang jelas, kuat atau tidaknya otot perut ini dipengaruhi oleh faktor gen.
Baca juga: 3 Perawatan Tubuh yang Bisa Dilakukan Usai Melahirkan Nah, sudah tahu apa saja perubahan otot pasca melahirkan? Bila ibu ingin membeli obat-obatan untuk menghilangkan rasa nyeri atau ketidaknyamanan pasca melahirkan, gunakan saja aplikasi Halodoc, Tidak perlu keluar rumah, ibu tinggal order lewat aplikasi dan pesanan ibu akan diantar dalam waktu satu jam.
Yuk download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berapa lama jahitan pasca melahirkan normal menyatu dengan daging?
2. Derajat Kedua – Derajat kedua merupakan jenis episiotomi yang paling umum. Ini meluas melalui lapisan vagina serta jaringan vagina. Namun, ini tidak melibatkan lapisan rektal atau sfingter ani. Ini adalah robekan yang memengaruhi otot perineum dan kulit.
- Ini biasanya membutuhkan jahitan.
- Perbaikan biasanya dilakukan dengan anestesi lokal di ruangan tempat Moms melahirkan.
- Robekan tingkat dua tidak mungkin menyebabkan masalah jangka panjang, tetapi bisa sangat menyakitkan.
- Lalu, berapa lama jahitan pasca melahirkan menyatu dengan daging untuk robekan derajat kedua? Menurut Baby Center, Ini biasanya membutukan waktu sembuh dalam dua hingga tiga minggu.
Jahitan pasca melahirkan menyatu dengan daging akan dengan sendirinya hilang selama waktu ini. Beberapa Moms merasakan sedikit rasa sakit setelah seminggu, sementara yang lain merasa tidak nyaman selama sebulan. Baca Juga: Mengenal Ucapan Terima Kasih Bahasa Korea dari Formal sampai Informal
Bolehkah memuaskan suami saat nifas?
Lantas bagaimana memuaskan suami pada masa nifas menurut Islam? –
- Bagi wanita yang nifas dan sedang haidh tentunya dalam agama Islam dilarang bersetubuh pada kemaluan (penetrasi kemaluan/coitus).
- Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala:
- وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ ۖ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah, ‘Haidh itu adalah suatu kotoran.’ Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu.
- Diperbolehkan bagi suami bercumbu dengan istri baik yang sedang haid maupun nifas selama dia tidak sampai memasukkan penis ke dalam vagina (penetrasi).
- Dalam hadits disebutkan,
- اصْنَعُوا كُلَّ شَىْءٍ إِلاَّ النِّكَاحَ
“Lakukanlah segala sesuatu (terhadap wanita haidh) selain jima’ (di kemaluan).” (HR. Muslim no.302) Adapun dalam riwayat yang muttafaqun ‘alaih disebutkan, عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَتْ إِحْدَانَا إِذَا كَانَتْ حَائِضًا ، فَأَرَادَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – أَنْ يُبَاشِرَهَا ، أَمَرَهَا أَنْ تَتَّزِرَ فِى فَوْرِ حَيْضَتِهَا ثُمَّ يُبَاشِرُهَا,
قَالَتْ وَأَيُّكُمْ يَمْلِكُ إِرْبَهُ كَمَا كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَمْلِكُ إِرْبَهُ Dari ‘Aisyah, ia berkata bahwa di antara istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ada yang mengalami hadidh. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ingin bercumbu dengannya. Lantas beliau memerintahkannya untuk memakai sarung agar menutupi tempat memancarnya darah haidh, kemudian beliau tetap mencumbunya (di atas sarung).
Aisyah berkata, “Adakah di antara kalian yang bisa menahan hasratnya (untuk berjima’) sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menahannya?” (HR. Bukhari no.302 dan Muslim no.293). Imam Nawawi menyebutkan judul bab dari hadits di atas, “Bab mencumbu wanita haidh di atas sarungnya”.
- Editor : Komaruddin Bagja
- Follow Berita iNews di
- Bagikan Artikel:
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews.id tidak terlibat dalam materi konten ini. : Begini Cara Memuaskan Suami pada Masa Nifas menurut Islam, Bikin Rumah Tangga Makin Harmonis
Bolehkah sebelum 40 hari masa nifas keluar rumah?
Benarkah Bayi Tidak Boleh Keluar Rumah sampai 40 Hari? “Hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah yang mengatakan bahwa bayi yang baru lahir tidak boleh dibawa keluar sebelum 40 hari. Meski begitu, tidak ada salahnya untuk beristirahat terlebih dahulu hingga 40 hari demi memaksimalkan proses pemulihan.
- Selain itu, bayi yang baru lahir juga masih dalam masa perinatal, sehingga kondisinya belum stabil.” Halodoc, Jakarta – Masa nifas atau post partum merupakan masa pemulihan pascapersalinan hingga seluruh organ wanita kembali pulih.
- Masa nifas sendiri dimulai dari keluarnya plasenta saat hingga enam minggu setelah seorang wanita melahirkan.
Ketika sedang menjalani masa nifas, ada banyak ‘tradisi’ yang perlu ibu ikuti. Salah satu yang sering ibu dengar mungkin adalah pantangan membawa keluar bayi yang baru lahir hingga 40 hari lamanya. Namun, apakah hal tersebut mitos belaka atau fakta? Yuk simak penjelasannya di sini! Bertujuan untuk Membantu Proses Pemulihan Hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah yang mengatakan bahwa bayi yang baru lahir tidak boleh dibawa keluar sebelum 40 hari.
Dilansir dari salah satu media daring nasional, dokter spesialis kandungan, dr. Boy Abidin SpOG, memberitahu bahwa pantangan untuk mengajak keluar bayi baru lahir sebelum 40 hari sebenarnya hanyalah mitos belaka. Meski begitu, dokter tersebut menjelaskan bahwa tidak ada salahnya untuk beristirahat terlebih dahulu di rumah bersama bayi hingga 40 hari.
Sebab, proses pemulihan setelah melahirkan biasanya terjadi sekitar 40 hari pasca persalinan. Di samping itu, sebelum usia 40 hari, bayi sendiri masih dalam masa perinatal. Masa perinatal sendiri merupakan kondisi di mana bayi kemungkinan besar masih mengalami perubahan.
- Misalnya seperti kondisi tubuhnya yang belum stabil, sehingga bayi belum dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan sekitarnya.
- Jadi, sebaiknya 40 hari ibunya sudah kembali sehat, bayinya juga sudah dianggap lebih kuat.
- Arena selama 40 hari (pertama bayi), bayi diharapkan mendapatkan ASI yang mengandung antibodi untuk kekebalan tubuh bayi,” jelas dr.
Boy. Maka, dapat disimpulkan bahwa ibu yang baru melahirkan memang disarankan untuk tidak keluar rumah selama masa nifas 40 hari. Sebab, ibu perlu mengurangi aktivitas dan memperbanyak istirahat. Sementara itu, keinginan untuk menjalankan pantangan tersebut sebenarnya kembali ke pilihan masing-masing.
Namun, penting untuk memeriksakan kondisi terlebih dahulu kepada dokter spesialis, apakah aman atau tidak untuk keluar rumah bersama Si Kecil. Hal yang Perlu Diperhatikan Jika Ingin Keluar Rumah Jika ibu ingin keluar rumah dengan membawa bayi yang baru lahir dan dokter mengizinkan, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: Pastikan untuk tidak keluar rumah saat cuaca sedang tidak bersahabat.
Cuaca yang tidak mendukung (seperti terlalu panas atau hujan) dapat membuat Si Kecil rewel atau gelisah.
Menyesuaikan Pakaian Si Kecil
Bayi yang baru lahir belum memiliki tubuh yang stabil, sehingga ibu perlu menyesuaikan pakaian Si Kecil dengan cuaca dan tempat yang dituju. Hindari memakaikan pakaian yang terlalu tipis saat cuaca sedang hujan. Namun, ibu juga perlu menghindari pakaian yang terlalu tebal saat membawanya ke tempat yang hangat atau panas.
Sistem kekebalan tubuh bayi yang baru lahir masih berkembang dan mungkin tak dapat melawan infeksi, termasuk virus COVID-19. Maka dari itu, hindarilah tempat yang ramai dan ibu perlu menjaga jarak setidaknya dua meter dengan orang lain. Di samping itu, ibu juga perlu membatasi pengunjung untuk keluarga atau teman-teman yang ingin menengok Si Kecil.
Pastikan juga agar mereka yang datang berkunjung mencuci tangan sebelum bertemu dan menyentuh bayi. Tujuannya agar dapat menghindarkan ibu dan Si Kecil dari penularan penyakit. Nah, itulah penjelasan mengenai mitos seputar larangan membawa bayi keluar sebelum 40 hari masa nifas.
- Hingga saat ini sebenarnya belum ada penjelasan medis terkait pantangan tersebut.
- Namun, hal tersebut penting dilakukan agar ibu dapat beristirahat guna membantu proses pemulihan selama masa nifas.
- Boleh atau tidaknya keluar rumah bersama bayi sebelum usia 40 hari, sangat bergantung pada kondisi kesehatan ibu dan Si Kecil.
Maka dari itu, jika memang harus atau ingin keluar rumah dan perlu membawa Si Kecil, pastikan untuk memeriksakan diri dan bayi dokter terlebih dahulu. Melalui aplikasi Halodoc, ibu dapat membuat janji dengan dokter spesialis kandungan di pilihan guna memeriksakan kondisi.
Bolehkah masa nifas jalan jalan?
Fakta medis di balik mitos 40 hari – Menurut dokter kebidanan dan kandungan dr. Benny Johan Marpaung, Sp. OG., secara medis tidak ada kondisi khusus yang melarang ibu untuk keluar rumah setelah melahirkan. “Secara medis, tidak ada larangan. Hanya saja kan ada masa nifas selama 42 hari. Di masa nifas, ibu masih butuh waktu pemulihan tubuh. (Dok: Pixabay) Dokter ini menambahkan, pascamelahirkan biasanya ibu butuh waktu pemulihan sekitar 3-4 minggu. Di masa itu, ibu yang melahirkan normal sudah bisa beraktivitas seperti biasa. Sementara ibu yang melahirkan lewat operasi caesar, luka luar bekas jahitannya juga sudah mulai mengering.
- Tapi untuk penyembuhan luka dalam butuh waktu lebih lama, yaitu sekitar 3 bulan.
- Selain faktor ibu, dokter Benny juga menambahkan pertimbangan kondisi bayi yang baru lahir.
- Bayi baru lahir atau neonatus, kondisinya rentan sekali.
- Arena dia masih adaptasi dengan dunia luar,” kata dokter yang berpraktek di RSIA Asih ini.
“Sebenarnya bayi boleh keluar, misalnya untuk dijemur waktu pagi hari. Tapi kalau untuk aktivitas lain di tempat umum perlu dipertimbangkan. Imunisasinya kan belum lengkap, daya tahan bayi juga belum kuat. Sehingga beresiko terinfeksi virus, seperti flu misalnya.
Apa yang terjadi jika ibu tidak melakukan senam nifas?
Dampak yang terjadi apabila tidak melakukan senam nifas diantaranya varises, thrombosis vena karena sumbatan vena oleh bekuan darah yang tidak lancar akibat ibu terlalu membatasi gerakan selama masa nifas, infeksi karena involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak dapat dikeluarkan, serta perdarahan yang
Bolehkah mengikat perut setelah melahirkan?
Lalu, Kapan Stagen Pascapersalinan Boleh Digunakan? – Kamu boleh saja pakai stagen pascapersalinan segera setelah melahirkan, tetapi pilihan stagennya tergantung pada metode persalinan. Jika melahirkan dengan metode melalui vagina, kamu masih bisa menggunakan stagen tradisional, seperti bengkung (kain pembalut perut).
- Namun, bila kamu menempuh persalinan dengan, bengkung tidak dapat langsung dipakai sampai luka bekas operasi sembuh dan mengering.
- Amu bisa gunakan stagen modern yang lebih elastis karena tidak memberikan tekanan berlebih pada area luka bekas operasi.
- Amu juga boleh mengenakan stagen sesering mungkin sesuai kenyamananmu, kok,
Akan tetapi sebaiknya gunakanlah dalam kurun waktu 10–12 jam, selama 6–8 minggu saja. Hal ini karena durasi penggunaan yang terlalu lama justru bisa meningkatkan risiko melemahnya otot perut. Nah, itulah penjelasan mengenai stagen setelah melahirkan. Ingat, bahwa tujuan penggunaan stagen setelah melahirkan bukan membuat tubuh langsing, tetapi untuk menopang perut dan membuatmu lebih nyaman.
Walaupun bisa digunakan segera setelah melahirkan, ada beberapa risiko penggunaan stagen yang bisa terjadi, seperti munculnya rasa nyeri, ruam, atau gatal-gatal. Jadi, jika setelah menggunakan stagen kamu justru merasakan keluhan-keluhan tersebut, lakukan pemeriksaan ke untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
: Bolehkah Langsung Menggunakan Stagen Setelah Melahirkan?
Kenapa perut menjadi hitam setelah melahirkan?
Kesimpulan –
- Perut hitam pada wanita setelah melahirkan bisa disebabkan hiperpigmentasi, linea nigra, dan stretch mark,
- Umumnya tidak berbahaya dan bisa menghilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan pascapersalinan.
- Berbagai perawatan pada kulit perut bisa membantu menyamarkannya, tetapi konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda.
: 3 Penyebab Perut Hitam Setelah Melahirkan
Apakah harus memakai korset setelah melahirkan?
Dampak Tidak Memakai Korset Setelah Melahirkan – Penggunaan korset pasca melahirkan ternyata banyak manfaatnya ya Mom. Ketika mengetahui banyaknya manfaat pakai korset setelah melahirkan, biasanya akan berbeda dengan Mom yang tidak pakai korset setelah melahirkan.
Dampak tidak memakai korset setelah melahirkan biasanya akan membuat perut Mom menjadi bergelambir jika tidak dilakukan rutin olahraga pasca melahirkan. Dampak tidak memakai korset setelah melahirkan biasanya terlihat dari perut ya Mom. Tetapi, jika Mom tidak pakai korset setelah melahirkan tidak akan terjadi risiko yang buruk kok Mom.
Karena nantinya perut pasca melahirkan akan kembali dengan sendirinya. Dampak tidak memakai korset setelah melahirkan Sebenarnya pakai korset setelah melahirkan tidak terlalu dibutuhkan Mom, karena untuk mengembalikan tubuh seperti semula memang tidak hanya dengan menggunakan korset saja.
Bagaimana kondisi rahim setelah melahirkan?
3. Kondisi rahim setelah melahirkan pada sekitar 1-2 bulan – Anda tidak perlu khawatir. Sekitar sebulan usai melahirkan, Anda dapat menurunkan berat badan sekitar 10 kg. Ini berarti, sebentar lagi berat badan Anda dapat kembali seperti semula, apalagi bila Anda rajin menyusui.
Menyusui dapat membakar banyak kalori sekaligus membantu supaya proses penyusutan rahim terjadi lebih cepat. Jadi, berapa bulan rahim kembali normal setelah melahirkan? Pada kira-kira sebulan setelah melahirkan, posisi dan ukuran rahim umumnya sudah kembali seperti semula, yaitu berada jauh di dalam panggul dan berukuran sekepalan tangan.
Dengan ini, perut Anda akan tampak lebih datar dan kecil, seperti saat sebelum hamil. Pada masa ini pun, perdarahan nifas telah berhenti. Anda pun umumnya sudah boleh kembali berolahraga dan melakukan hubungan intim. Kondisi rahim setelah melahirkan caesar terbukti lebih panjang, lebih lebar, dan lebih besar daripada kondisi rahim setelah melahirkan normal,
- Hal ini pun dipaparkan ada temuan dari Archives of Gynecology and Obstetrics,
- Meski demikian, umumnya, ukuran rahim kembali seperti sedia kala setelah 6 minggu pascapersalinan.
- Bagi yang melahirkan secara operasi caesar, Anda biasanya sudah boleh mengangkat beban lebih berat dari berat bayi.
- Bekas luka jahitan juga sudah tidak sakit lagi meski masih terasa gatal.
Lantas, kapan rahim siap dibuahi setelah melahirkan? Jawabannya, antara 45 hingga 94 hari setelah melahirkan. Sebab, pada rentang waktu itu, wanita pun mengalami ovulasi pertama kali setelah melahirkan. Biasanya, ada rentang waktu setidaknya 6 minggu saat tubuh tidak berovulasi setelah melahirkan.
Bolehkah suntik KB setelah 40 hari melahirkan?
Pilihan Suntik KB – Sama halnya dengan metode kontrasepsi lainnya metode suntik KB juga berfungsi untuk menunda kehamilan. Suntik KB biasanya dipilih sebagai alat kontrasepsi atas pertimbangan tidak ingin hubungan seksual terganggu (seperti penggunaan kondom), tidak ingin memasukan alat kontrasepsi apa pun ke tubuh, ibu cenderung pelupa, atau ibu dengan siklus menstruasi teratur.
- Ibu yang tidak menyusui, dapat suntik KB kapan saja.
- Sedangkan ibu yang menyusui, biasanya menunggu sampai minggu keenam setelah melahirkan.
- Ibu yang melakukan suntik KB pada hari ke-21 atau sebelumnya, aman dari terjadinya kehamilan.
- Ibu yang suntik KB lewat dari hari ke-21 setelah melahirkan, memerlukan alat kontrasepsi tambahan lainnya seperti kondom.
Berdasarkan jangka waktu, di Indonesia terdapat dua jenis suntik KB yang paling banyak digunakan, yakni suntik KB 1 bulan dan suntik KB 3 bulan. Berikut penjelasannya:
Apa efek setelah melahirkan normal?
Kurang merawat daerah kewanitaan – Melahirkan secara normal umumnya merobek area vital yang mengharuskannya dijahit. Larangan setelah melahirkan normal untuk Ibu, sebaiknya jangan sampai lalai merawat daerah kewanitaan tersebut. Oleh karenanya, perlu dilakukan perawatan yang baik pada organ intim, agar jahitan tidak robek atau mengalami infeksi.
Apakah boleh sit up setelah melahirkan normal?
Kapan Bunda Boleh Lakukan Sit Up untuk Ratakan Perut Pasca Melahirkan? Jakarta – Setelah melahirkan, mungkin Bunda ingin segera mengembalikan bentuk tubuh seperti sebelum hamil. Apalagi bagian tubuh yang paling menonjol setelah melahirkan adalah perut, sehingga banyak dari Bunda yang berusaha untuk meratakan kembali perutnya dengan cara sit up,
Bolehkah jalan jalan setelah melahirkan normal?
Perawatan Vagina – Setelah melahirkan, vagina akan mengalami luka dan butuh waktu untuk bisa pulih. Oleh karena itu, ibu perlu memberikan perawatan khusus untuk vagina setelah melahirkan. Perawatan tersebut meliputi:
Menjaga vagina agar tetap bersih dan kering. Menggunakan pembalut untuk mengatasi perdarahan setelah persalinan. Membasuh vagina dari depan ke belakang untuk mencegah infeksi setelah melahirkan. Melarutkan losion antiseptik dalam air dan basuh pada vagina atau tuangkan di atas jahitan untuk mencegah infeksi setelah melahirkan.
Jika ibu merasakan sakit yang tak biasa, seperti vagina bengkak dan ada cairan berbau, ibu perlu segera bicara pada dokter. Sebab bisa jadi, ini adalah tanda terjadinya infeksi. Ibu juga bisa bicara dengan dokter di Halodoc untuk mendapatkan solusi yang tepat.
Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga! Aktivitas Fisik Jika dilakukan secara rutin, aktivitas fisik atau olahraga bisa membantu mempercepat pemulihan bentuk tubuh setelah melahirkan. Ibu bisa melakukannya secara bertahap, mulai dari jalan santai selama 20 hingga 30 menit setiap hari. Setelah ibu merasa cukup siap, ibu bisa mulai untuk melakukan olahraga yang lebih berat seperti latihan otot dasar panggul dan perut.
Tentunya, kemampuan olahraga bergantung pada kondisi dan kesanggupan ibu. Selama ibu merasa mampu, ibu boleh-boleh saja berolahraga. Namun jika ibu ragu, ibu bisa bicara dulu ke dokter sebelum berolahraga.