Tokyo – Selesai sudah final ganda putra bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020. Pasangan Taiwan Lee Yang/Wang Chi-lin meraih medali emas.
Contents
- 1 Siapa pemenang ganda putra Olimpiade Tokyo?
- 2 Siapakah pemegang juara satu Bulutangkis kategori ganda putri Olimpiade Tokyo tahun 2020?
- 3 Kemana Chen Long?
- 4 Siapa ranking satu ganda putri?
- 5 Siapakah atlet bulutangkis Indonesia yang memperoleh medali emas?
- 6 Kenapa Kevin dan Marcus turun peringkat?
- 7 Siapa ganda putra No 1 dunia?
- 8 Siapa pebulu tangkis Indonesia yang menang final ganda putri?
- 9 Siapa pebulutangkis ganda yang peraih medali emas?
Siapa pemenang Bulutangkis Tokyo 2020?
KOMPAS.com – China menjadi juara umum cabang olahraga bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020. Sementara itu, Indonesia berada di peringkat ketiga. China menempati peringkat pertama klasemen akhir badminton Olimpiade Tokyo dengan perolehan total enam medali.
- Rinciannya, dua emas dan empat perak.
- Medali emas pertama China disumbangkan oleh Wanh Yi Lyu/Huang Dong Ping yang turun di nomor ganda campuran.
- Pada laga final, Wang/Huang mengalahkan kompatriot mereka Zheg Si Wei/Huang Ya Qiong 21-17, 17-21, 21-19.
- Esuksesan Wang/Huang juga diikuti oleh tunggal putri China Chen Yu Fei.
Chen menang rubber game atas Tai Tzu Ying (Taiwan) 21-19, 19-21, 21-18 dalam laga perebutan medali emas. Baca juga: Hasil Final Badminton Olimpiade Tokyo, Greysia/Apriyani Raih Medali Emas! Di bawah China, ada Taiwan di peringkat kedua dengan total dua medali, masing-masing satu emas dan perunggu.
Satu-satunya medali emas Taiwan itu didapat dari ganda putra Lee Yang/Wang Chi-Lin. Lee/Wang menang 21-18, 21-12 atas ganda putra China Li Jun Hui/Liu Yu Chen dalam laga perebutan medali emas. Sebelum meraih emas, Lee/Wang juga sempat mengandaskan ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di semifinal.
Sementara itu, satu medali perak Taiwan disumbangkan oleh Tai Tzu Ying, yang kalah di final dari Chen Yu Fei. Baca juga: Greysia Polii Kenang Momen Nyaris Pensiun Setelah Raih Emas Olimpiade Menyusul di bawah China dan Taiwan, ada Indonesia yang mengoleksi total dua medali, masing-masing satu emas dan perunggu.
- Medali emas Indonesia dipersembahkan oleh Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang tampil di nomor ganda putri.
- Di final, Greysia/Apriyani menang dua gim langsung atas Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) dengan skor 21-19, 21-15.
- Adapun medali perunggu Indonesia di cabor badminton Olimpiade Tokyo berasal dari Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra).
Anthony Ginting mengalahkan Kevin Cordon (Guatemala) 21-11, 21-13 dalam laga perebutan tempat ketiga. Baca juga: Medali Emas Greysia/Apriyani Jadi Kado Ulang Tahun Kemerdekaan RI Setelah Indonesia, Denmark mengikuti di peringkat keempat. Mereka pulang dengan membawa satu medali emas.
Siapa pemenang ganda putra Olimpiade Tokyo?
Lee Yang/Wang Chi Lin mengalami penurunan prestasi setelah menjadi juara Olimpiade 2020. (REUTERS/LEONHARD FOEGER) Jakarta, CNN Indonesia – Peraih medali emas ganda putra Olimpiade Tokyo 2020 (2021), Lee Yang/Wang Chi Lin babak belur selama ikut turnamen BWF pada 2022.
- Setelah meraih emas Olimpiade pada Agustus 2021, performa Lee/Wang menurun di ajang perseorangan.
- Sementara di ajang beregu, andalan Taiwan itu sempat absen di Piala Sudirman 2020 dan kembali tampil di Thomas Cup 2020 yang berlangsung Oktober 2021.
- Setelah itu mereka tampil di Denmark Open 2021 pada akhir Oktober.
Perjalanan Lee/Wang terhenti pada fase kedua. Mereka takluk dari pasangan Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, 19-21, 17-21. Pasangan yang menempati peringkat keempat dunia ini lantas absen cukup lama dan tidak ikut dalam kejuaraan-kejuaraan bergengsi seperti Kejuaraan Asia dan All England pada caturwulan pertama 2022.
- Mereka baru kembali tampil dalam Thomas Cup 2022 di Thailand.
- Sempat juara grup, Taiwan dihentikan Jepang pada delapan besar.
- Selanjutnya mereka tampil di Thailand Open 2022 pada 17-22 Mei.
- Iprah mereka terhenti di perempat final.
- Langkah mereka dihentikan pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
- Saat tampil di Indonesia Masters 2022 di Istora, Senayan, Jakarta, perjuangan pasangan peraih perunggu Asian Games 2018 berakhir di babak perempat final.
Langkah mereka dihentikan wakil Indonesia, Fajar Alfian/Rian Ardianto. Begitu tampil di Indonesia Open 2022, pencapaian mereka semakin anjlok. Sempat mengalahkan Supak Jomkoh/Kittinupong, Lee/Wang tak kuasa membendung permainan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan di babak 16 besar. Taiwan Open 2022 menjadi ajang kembali. Tampil di rumah sendiri, pasangan ini akhirnya menembus babak final untuk pertama kalinya setelah Olimpiade. Sayang langkah mereka diganjal wakil Malaysia. Keduanya takluk 18-12, 21-11, 18-21 dari wakil Malaysia Man Wei Chong/Kai Wun Tee.
Ekalahan ini membuat Lee merasa perlu berlatih lebih keras lagi. Atlet 26 tahun ini ingin belajar dari Indonesia. “Terima kasih coach. Saya harus banyak belajar dari Indonesia,” tulis Lee di kolom komentar media sosial Instagram miliknya, membalas komentar penyemangat dari pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi.
(abs/nva)
Siapa pemenang medali emas bulu tangkis Olimpiade Tokyo?
Hasil Bulutangkis Olimpiade Tokyo: Ganda Putra Taiwan Rebut Medali Emas Tokyo – Selesai sudah final ganda putra bulutangkis, Pasangan Taiwan meraih medali emas. Selamat! Lee/Wang menghadapi ganda China unggulan keenam Li Junhui/Liu Yiuchen pada laga final di Mushasino Forest Sport Plaza, Sabtu (31/7/2021) malam WIB.
- Lee/Wang adalah pebulutangkis non-unggul di Olimpiade kali ini.
- Tapi, Lee/Wang membuktikan bahwa mereka tak bisa diremehkan dan keberhasilan mengalahkan ganda nomor dunia dunia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, bukan kebetulan.
- Li/Liu sempat tancap gas di gim pertama dan unggul 11-9 saat interval.
- ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT Setelah itu Lee/Wang mampu bangkit dan malah berbalik unggul 14-13.
Pelan namun pasti Lee/Wang mampu menguasai gim pertama ini untuk kemudian menang dengan 21-18. Pada gim kedua, Lee/Wang menggila untuk meninggalkan Li/Liu sedari awal. Setelah interval, Lee/Wang unggul 15-6! Tak memberikan kesempatan untuk Li/Liu bangkit, Lee/Wang memimpin 18-9.
- Hanya butuh tiga poin lagi untuk jadi juara, Lee/Wang sempat sedikit goyah sebelum akhirnya menang 21-12 untuk merebut medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
- Lee/Wang mencatatkan sejarah sebagai pebulutangkis Taiwan pertama yang meraih medali Olimpiade dan tak tanggung-tanggung, langsung emas! Mereka juga jadi pebulutangkis non-unggulan keempat yang bisa berjaya di cabang olahraga bulutangkis, setelah Kim Dong Moon/Gil Young Ah pada Atlanta 1996, lalu Taufik Hidayat pada Athena 2004, dan Lee Yong-dae/Lee Hyo-jung pada Beijing 2008.
juga jadi yang pertama meraih medali emas setelah kalah di partai pembuka, yakni dari pasangan India. Dengan tambahan emas ini, Taiwan berada di posisi ke-17 dengan dua emas, dua perak, dan tiga perunggu. (mrp/krs) : Hasil Bulutangkis Olimpiade Tokyo: Ganda Putra Taiwan Rebut Medali Emas
Siapakah pemegang juara satu Bulutangkis kategori ganda putri Olimpiade Tokyo tahun 2020?
8 Pebulutangkis Indonesia Peraih Emas Olimpiade Jakarta – Kontingen Indonesia sudah mencatatkan 8 emas di sepanjang sejarah keikutsertaan di Sebelum ada siapa saja? meraih emas di cabang olahraga bulutangkis nomor ganda putri. Di babak final, ganda asuhan Eng Hian itu mengalahkan pasangan China, Chen Qingchen/Jia Yifan.
Dalam pertandingan di Musashino Forest Plaza, pada Senin (2/8/2021), Greysia/Apriyani menang 21-19 dan 21-15. Mereka menjadi satu-satunya peraih emas untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT Greysia/Apriyani mengikuti jejak 7 atlet lainnya. Emas pertama Indonesia di diraih dari cabor nomor tunggal putri dan putra.
Susy Susanti dan Alan Budikusuma peraih emas di Olimpiade Barcelona 1992. Itu merupakan pertama kali bulutangkis dipertandingkan di Setelah itu, seakan menjadi tradisi menjadi penyumbang emas untuk Indonesia di Olimpiade. Dalam tiga edisi setelahnya, selalu ada atlet Indonesia meraih prestasi tertinggi.
- Rexy Mainaky/Ricky Subagja yang menjadi penyumbang emas di Atlanta 1996 dari nomor ganda putra.
- Empat tahun berselang ada emas lagi dari ganda putra bulutangkis via Tony Gunawan/Chandra Wijaya dan.
- Taufik Hidayat menjadi peraih emas d Olimpiade Athena 2004 lewat tunggal putra.
- Ganda putra menjadi penyumbang emas untuk Indonesia di Olimpiade Beijing 2008.
Markis Kido/Hendra Setiawan yang meraih podium pertama ganda putra.
Hendra Setiawan dan mendiang Markis Kido ketika raih emas di Olimpiade Beijing. (Lars Baron/Getty Images) |
Empat tahun berselang, emas Indonesia dari bulutangkis macet. Di Olimpiade London, Indonesia gagal meraih medali emas. Bahkan, Greysia mendapatkan kartu hitam alias didiskualifikasi bersama rekannya, Meiliana Jauhari. Keduanya dinilai sengaja mengalah untuk menghindari lawan.
- Emas Indonesia dari cabor bulutangkis hadir lagi pada ajang Olimpiade Rio de Janeiro pada 2016.
- Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir peraihnya.
- Owi/Liliyana mengalahkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying untuk menjadi yang terbaik di laga lima tahun lalu.
- Selain nama-nama di atas, Indonesia sebenarnya mendapat 2 emas lagi di bulutangkis Olimpiade.
Rudy Hartono dan Ade Chandra/Christian Hadinata meraihnya pada Olimpiade Munich 1972. Tapi, saat itu bulutangkis masih sebatas demonstration sport.
Daftar Pebulutangkis Indonesia Peraih Emas Olimpiade 1. Susy Susanti – Tunggal Putri Bulutangkis – Olimpiade Barcelona 19922. Alan Budikusuma – Tunggal Putra Bulutangkis – Olimpiade Barcelona 19923. Rexy Mainaky/Ricky Subagja – Ganda Putra Bulutangkis- Olimpiade Atlanta 19964. Tony Gunawan/Candra Wijaya – Ganda Putra Bulutangkis – Olimpiade Sydney 20005. Taufik Hidayat – Tunggal Putra Bulutangkis – Olimpiade Athena 20046. Markis Kido/Hendra Setiawan – Ganda Putra Bulutangkis – Olimpiade Beijing 20087. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir – Ganda Campuran Bulutangkis – Olimpiade Rio de Janeiro 20168. Greysia Polii/Apriyani Rahayu – Ganda Putri Bulutangkis – Olimpiade Tokyo 2020 Simak video ‘Raut Tegang Hingga Pekikan Greysia/Apriyani Sabet Emas Olimpiade Tokyo’:
(cas/rin) : 8 Pebulutangkis Indonesia Peraih Emas Olimpiade
Siapakah ranking 1 dunia bulutangkis?
Ranking BWF: Fajar/Rian Nomor 1 Dunia, The Minions Urutan ke-23 Solo – BWF merilis rangking bulu tangkis dunia pekan ini. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menduduki rangking teratas untuk ganda putra. Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan ada di posisi ketiga.
Sedangkan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Frnaldi Gideon ada di posisi ke-23. Mengutip detikSport, Selasa (27/12/2022), BWF melansir ranking bulu tangkis dunia pekan ini. Saat ini pasangan Fajar/Rian mengoleksi total 88.655 poin. Tahun ini mereka memang tampil cukup bagus. Fajar/Rian memenangi empat turnamen.
Swiss Open, Indonesia Masters, Malaysia Masters, dan Denmark Open berhasil dijuarai oleh Fajar/Rian. ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT Sementara pasangan berjuluk The Daddies ada di posisi ketiga dengan perolehan angka 81.425 poin. Hendra/Ahsan tak memenangi satu pun ajang di tahun ini.
Raihan terbaik mereka saat mencatatkan posisi kedua di Malaysia Masters. Indonesia tak menempatkan wakil lagi di posisi lima besar ganda putra. Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana yang mengumpulkan 55.512 poin berada di posisi ke-12. Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Frnaldi Gideon ada di posisi ke-23. The Minions mengumpulkan 41.150 poin.
Di sektor ganda putri, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti duduk di urutan ke-11 ranking BWF dengan koleksi 61.900 poin. Peringkat pertama nomor ini adalah pasangan China, Chen Qing Chen. Mereka mengumpulkan 105.816 poin. Dari nomor tunggal putra, ada dua pebulutangkis Indonesia di posisi 10 besar.
Jonatan Christie yang paling tinggi peringkatnya, di tangga keempat dengan raihan 75.812 poin. Sementara itu Anthony Sinisuka Ginting menempati posisi kelima dengan raihan 75.749 poin. Viktor Axelsen masih kukuh di peringkat pertama dengan raihan 108.056 poin. Indonesia tak menempatkan wakil di posisi 10 besar nomor tunggal putri.
Gregoria Mariska Tunjung masih ada di posisi ke-15. Dia mengumpulkan 51.311 poin. Posisi teratas nomor ini dikuasai Akane Yamaguchi yang mengumpulkan 103.613 poin. Di nomor ganda campuran, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari ada di posisi kesembilan dengan raihan 56.270 poin.
Kemana Chen Long?
AIYUKE BADMINTON NETWORK Chen Long dikabarkan kembali ke pelatnas Asosiasi Bulu Tangkis China dan latihan bersama. SportFEAT.com – Eks pebulu tangkis nomor satu dunia asal China, Chen Long akhirnya mengonfirmasi bahwa ia memang telah kembali ke pelatnas Bulu Tangkis China sebagai konsultan ahli tim tunggal putra,
Terungkap sudah profesi baru Chen Long di tim pelatnas China mulai tahun 2023 ini. Sebelumnya sudah banyak spekulasi beredar tentang alasan apa yang membuat Chen Long kembali terlihat bersama tim pelatnas bulu tangkis China pada latihan musim dingin lalu. Chen Long terpantau ikut bergabung dengan skuad tunggal putra China dalam latihan tersebut.
Baca Juga: Bulu Tangkis China Terapkan Latihan Fisik Ala Militer, Siap-siap Jadi Lebih Ganas Sejak itu spekulasi bermunculan bahkan ada yang menduga Chen Long batal pensiun dan akan kembali bermain demi meraih impiannya di Asian Games 2023. Namun lambat laun diketahui bahwa Chen Long dikabarkan menjadi bagian dari asisten pelatih tunggal putra China.
- Dan pada akhirnya Chen Long sendiri pun angkat bicara.
- Chen Long mengonfirmasi bahwa ia memang kembali ke pelatnas bulu tangkis China, sebagai konsultan ahli di sektor tunggal putra.
- Saya akan kembali ke tim nasional (pelatnas China),” kata Chen Long dalam sebuah video, dikutip Sportfeat dari Aiyuke.
“Saya akan kembali sebagai konsultan ahli,” timpalnya. DOUYIN/AIYUKE Mantan tunggal putra top China, Chen Long akhirnya angkat bicara dan mengkonfirmasi kembali ke pelatnas sebagai konsultan ahli tunggal putra China. Baca Juga: Malaysia Open 2023 – Fajar/Rian Berdoa Agar Ranking Satu Dunia Tidak Membuat Mereka Terbebani Selain Chen Long, Asosiasi Bulu Tangkis China juga memanggil kembali sejumlah mantan pemain legendaris mereka untuk bergabung sebagai jajaran asisten pelatih sekaligus konsultan.
Siapa ranking satu ganda putri?
Ganda putri Apriyani/Fadia tembus 30 besar dunia ranking BWF Jakarta (ANTARA) – Ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti menembus peringkat 30 besar dalam daftar ranking Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang dirilis pada Selasa.
Dalam daftar peringkat terbaru BWF untuk pekan ke-38 musim kompetisi 2022, Apriyani/Fadia naik tiga strip ke peringkat 28 dunia dengan koleksi 45.690 poin. Ganda putri yang baru dipasangkan pada awal tahun ini dan melakukan debutnya di SEA Games Vietnam, Mei lalu terus mengalami peningkatan peringkat seiring dengan penampilan konsisten kedua pemain itu dalam beberapa turnamen yang mereka ikuti sepanjang tahun ini.
Apriyani/Fadia pertama kali mendapat peringkat dunia BWF di posisi ke-210 setelah menjadi runner-up Indonesia Masters 2022 yang digelar pada Juni. Peringkat mereka kemudian melesat menembus 100 besar dunia setelah melaju ke perempat final turnamen Super 1000 Indonesia Open 2022.
- Perlahan tapi pasti, peraih emas SEA Games Vietnam itu terus berupaya membuktikan diri menjadi penerus ganda putri Indonesia yang telah ditinggalkan Greysia Polii yang memutuskan pensiun.
- Apriyani/Fadia meraih gelar super series pertama mereka dalam ajang Malaysia Open 2022 (Super 750) Juli lalu setelah mengalahkan sederet ganda putri elite dunia lainnya.
Kemenangan tersebut berhasil membawa mereka naik hingga 54 angka ke peringkat ke-79 dunia. Apriyani/Fadia meraih gelar keduanya di Singapore Open 2022, Juli, yang mengantarkan mereka naik peringkat menembus 50 besar dunia. Pelatih ganda putri Indonesia Eng Hian memang menargetkan anak didiknya tersebut bisa segera menembus ranking delapan besar dunia agar dapat mengikuti turnamen kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
- Target Apri/Fadia secepat mungkin masuk top elite dunia, yaitu ranking delapan besar,” kata Eng Hian.
- Peringkat satu dunia ganda putri masih ditempati pasangan China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, diikuti dua wakil Korea Selatan yaitu Kim So Yeong/Kong Hee Yong dan Lee So Hee/Shin Seung Chan yang masing-masing menduduki posisi kedua dan ketiga.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: : Ganda putri Apriyani/Fadia tembus 30 besar dunia ranking BWF
Siapa pemenang Olimpiade pertama di Indonesia?
Indonesia Baik
– Indonesia pertama kali mengikuti Olimpiade pada tahun 1952 di Helsinki, Finlandia dan telah mengirimkan atlet untuk berkompetisi dalam setiap Olimpiade Musim Panas, kecuali pada tahun 1964 di Tokyo, Jepang karena kontroversi menyangkut GANEFO dan pada tahun 1980 di Moskwa, Rusia, ketika Indonesia turut serta dalam boikot yang dipimpin AS pada Olimpiade Musim Panas 1980 sehubungan dengan perang Soviet-Afganistan.
- Atlet Indonesia telah memenangkan total 32 medali, sembilan belas dari cabang olahraga bulu tangkis, dua belas dari angkat besi dan satu dari panahan.
- Di antara negara-negara di Asia Tenggara, Indonesia menempati urutan kedua dalam hal jumlah medali emas (7) dan medali secara keseluruhan (32), hanya di belakang Thailand, yang memiliki total 33 medali, dengan sembilan diantaranya adalah emas.
Olahragawan Indonesia meraih medali pertama kali pada Olimpiade Seoul 1988 yaitu ketika Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani, dan Lilies Handayani meraih medali perak dalam cabang panahan beregu putri. Di antarasekian banyak cabor yang diikuti, Medali emas pertama Indonesia diraih di Bulu Tangkis oleh Susi Susanti (tunggal putri) dan Alan Budikusuma (tunggal putra) pada Olimpiade Barcelona.
- Pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Indonesia berhasil meraih medali emas pada cabang olahraga bulu tangkis yang dimenangkan oleh Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir (ganda campuran).
- Mempertahankan konsistensi prestasi di Olimpiade 2020 Tokyo, Jepang, sudah pasti menjadi target Indonesia.
- Hanya saja kedepannya, Indonesia membutuhkan cabang-cabang olahraga selain bulu tangkis, angkat besi, dan panahan untuk lebih banyak lagi mendulang prestasi di Olimpiade 2024 di Paris, Prancis.
Strategi penyusunan peta jalan peningkatan prestasi olahraga telah dibuat oleh Kemenpora bersama Bappenas pada akhir 2019. Sejumlah cabang olahraga harus mendapat prioritas dalam pembagian anggaran pelatnas. Tantangan diberikan bagi cabang olahraga lain yang belum menjadi prioritas tentunya harus membuktikan diri meraih prestasi tingkat dunia untuk mengejar cabang olahraga lain.
Berapa hadiah Peraih medali emas Olimpiade?
Rincian Bonus yang Diberikan Presiden Jokowi untuk Atlet, Pelatih dan Ofisial di Olimpiade Tokyo 2020, Peraih Medali Emas 5,5 Miliar Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Amali dan Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia, Rosan P Roeslani memberikan apresiasi kepada pahlawan olahraga Indonesia yang berjuang di Olimpiade Tokyo 2020. Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Amali dan Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia, Rosan P Roeslani memberikan apresiasi kepada pahlawan olahraga Indonesia yang berjuang di Olimpiade Tokyo 2020. Pemberian penghargaan dilaksanakan di halaman Istana Bogor, Jumat (13/8) pagi.
- Foto: Muchlis Jr – Biro Pers Sekretariat Presiden) Bogor: Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Amali dan Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia, Rosan P Roeslani memberikan apresiasi kepada pahlawan olahraga Indonesia yang berjuang di Olimpiade Tokyo 2020.
- Pemberian penghargaan dilaksanakan di halaman Istana Bogor, Jumat (13/8) pagi.
Pada acara pemberian apresiasi tersebut, Presiden Jokowi mewakili pemerintah memberikan bonus dan apresiasi. Bagi peraih medali, Presiden Jokowi memberikan 5,5 Miliar (emas), 2,5 Miliar (Perak), dan 1,5 Miliar (Perunggu), dan para pelatih. sementara atlet yang tidak mendapatkan medali juga mendapatkan apresiasi dari Presiden masing-masing Rp 100 juta.
- Peraih medali emas, 5,5 Miliar Rupiah, peraih medali perak,2,5 Miliar rupiah, peraih medali perunggu, 1,5 miliar rupiah,” ucap Presiden Jokowi Atas torehan prestasi tersebut, pemerintah Indonesia pun memberikan bonus sebagai penghargaan dan apresiasi untuk para peraih medali.
- Bonus sebanyak Rp 5,5 miliar diberikan kepada peraih medali emas yaitu pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu.
Lifter Eko Yuli Irawan menerima bonus Rp 2,5 miliar berkat keberhasilannya meraih medali perak angkat besi di kelas 61 kg putra. Adapun para peraih medali perunggu yaitu Windy Cantika Aisah (angkat besi), Rahmat Erwin Abdullah (angkat besi), dan Anthony Sinisuka Ginting (bulu tangkis) masing-masing mendapatkan bonus senilai Rp 1,5 miliar.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga memberikan bonus kepada para pelatih dan atlet lainnya yang juga berjuang di Olimpiade Tokyo 2020. “Semoga prestasi ini bisa menjadi inspirasi dan teladan bagi para atlet dan semuanya agar bisa memberi yang terbaik bagi bangsa dan negara,” tutur Presiden Jokowi. Sementara Menpora Amali pada acara tersebut melaporkan kepada Presiden Jokowi Indonesia yang mengirimkan 28 atletnya dan 26 ofisial ke Olimpiade Tokyo 2020 sukses membawa pulang 5 medali melalui cabang olahraga angkat besi dan bulu tangkis.
Angkat besi menjadi penyumbang medali terbanyak via raihan tiga medali, yaitu satu perak dan dua perunggu. Medali perak diraih Eko Yuli Irawan yang turun di kelas 61 kg putra. Sementara, dua perunggu menjadi milik Windy Cantika Aisah (49 kg putri) dan Rahmat Erwin Abdullah (73 kg putra).
Adapun dari bulu tangkis mempersembahkan medali emas lewat Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan satu perunggu dari Anthony Sinisuka Ginting. “Terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Presiden Jokowi yang sudah berkenan menerima perwakilan para atlet dan pelatih yang sduah berjuang di Olimpiade Tokyo 2020,” kata Menpora Amali.
(dok/amr) Berikut Rincian Bonus untuk Atlet, Pelatih dan Ofisial Olimpiade Tokyo 2020 1. Atlet (Tunggal/Ganda) Emas : Rp 5.500.000.000,- Perak : Rp 2.500.000.000,- Perunggu : Rp 1.500.000.000,- Tanpa Medali : Rp 100.000.000,- : Rincian Bonus yang Diberikan Presiden Jokowi untuk Atlet, Pelatih dan Ofisial di Olimpiade Tokyo 2020, Peraih Medali Emas 5,5 Miliar
Siapa Peraih medali emas Indonesia di Olimpiade Jepang?
Perolehan Medali Indonesia pada Setiap Olimpiade
A Font Kecil A Font Sedang A Font Besar
Indonesia berhasil membawa pulang lima medali pada ajang olahraga Olimpiade Tokyo 2020. Rinciannya, satu emas, satu perak, dan tiga perunggu. Sebanyak satu medali emas didapatkan oleh pasangan ganda putri bulu tangkis Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Sebanyak satu medali perak didapatkan oleh atlet angkat besi Eko Yuli Irawan.
- Emudian, tiga medali perunggu datang dari dua cabang olahraga tersebut.
- Dua medali dari angkat besi, yakni Windy Cantika Aisah dan Rahmat Erwin Abdullah.
- Sedangkan, satu medali dari atlet tunggal putra bulu tangkis Anthony Sinisuka Ginting.
- Indonesia mulai menjadi partisipan Olimpiade pada 1952.
- Namun, tradisi membawa pulang medali baru dimulai sejak Olimpiade Seoul 1988.
Satu medali perak kala itu diperoleh tim panahan putri yang terdiri dari Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman, dan Kusuma Wardhani. (Baca: Jelang Akhir Olimpiade Tokyo 2020, Tiongkok Pimpin Perolehan Medali Emas ) Sementara itu, perolehan medali Indonesia paling banyak tercatat pada Olimpiade Sydney 2000 dan Beijing 2008, masing-masing enam medali.
Siapakah atlet bulutangkis Indonesia yang memperoleh medali emas?
13. Greysia Polii – Atlet bulutangkis Indonesia selanjutnya adalah Greysia Polii semakin populer setelah dirinya berhasil meraih medali emas pada Olimpiade Tokyo 2021 lalu bersama dengan pasangannya Apriyani Rahayu. Bahkan, keduanya juga sukses menjuarai Indonesia Masters pada tahun 2020.
Sebelum debut menjadi atlet nasional, Greysia Polii telah bergabung dalam klub Jaya Raya Jakarta dan pelatihnya, Retno Koestijah, menyadari bahwa Greysia cocok menjadi atlet bulutangkis ganda. Bulan Juni lalu, Greysia Polii berpamitan kepada seluruh peserta yang hadir dalam turnamen Indonesia Masters 2022 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta.
Acara tersebut dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga, Ketua Umum PBSI, Ketua National Olympic Indonesia, dan beberapa rekan atlet bulutangkis lainnya.
Apakah Indonesia pernah juara Olimpiade?
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Indonesia pada Olimpiade | |
---|---|
Kode IOC | INA |
KON | Komite Olimpiade Indonesia |
Situs web | www,nocindonesia,id (Indonesia) |
Medali | 8 14 15 Total 37 |
Penampilan Musim Panas | |
1952 1956 1960 1964 1968 1972 1976 1980 1984 1988 1992 1996 2000 2004 2008 2012 2016 2020 |
Indonesia pertama kali mengikuti Olimpiade pada tahun 1952 di Helsinki, Finlandia dan telah mengirimkan atlet untuk berkompetisi dalam setiap Olimpiade Musim Panas, Indonesia tidak mengirimkan atlet pada Olimpiade pada tahun 1964 di Tokyo, Jepang karena kontroversi menyangkut GANEFO, juga pada tahun 1980 di Moskwa, Rusia, ketika Indonesia turut serta dalam boikot yang dipimpin AS pada Olimpiade Musim Panas 1980 sehubungan dengan perang Soviet-Afganistan.
- Indonesia belum pernah berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin.
- Omite Olimpiade Nasional Indonesia dibentuk pada tahun 1946 dan diakui pada tahun 1952.
- Setelah Olimpiade 2020 atlet Indonesia telah memenangkan total 37 medali, 21 medali dari cabang olahraga bulu tangkis, 15 dari angkat besi dan 1 dari panahan.
Di antara negara-negara di Asia Tenggara, Indonesia menempati urutan kedua dalam hal jumlah medali emas (8) dibawah Thailand (10) dan urutan pertama medali secara keseluruhan (37). Atlet Indonesia meraih medali pertama kali pada Olimpiade Seoul 1988 yaitu ketika Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani, dan Lilies Handayani meraih medali perak dalam cabang panahan beregu putri.
Di antara sekian banyak cabang olahraga yang diikuti, medali emas pertama Indonesia diraih pada cabang olahraga bulu tangkis oleh Susi Susanti (tunggal putri) dan Alan Budikusuma (tunggal putra) pada Olimpiade Barcelona, Pada Olimpiade 2020 di Tokyo, Indonesia berhasil meraih medali emas pada cabang olahraga bulu tangkis ganda putri yang dimenangkan oleh Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Dengan demikian, Indonesia menjadi satu-satunya negara di samping Tiongkok yang meraih medali emas di lima cabang beregu bulutangkis.
Kenapa Kevin dan Marcus turun peringkat?
Penyebab Kevin/Marcus dan Pram/Yere Terlempar dari 20 Besar Dunia Jakarta, CNN Indonesia – / dan / terlempar dari posisi 20 besar dalam daftar peringkat terbaru BWF. Berikut faktor di balik hal tersebut. Kevin/Marcus mengalami penurunan sebanyak 15 peringkat sehingga ada di posisi ke-23 dunia.
Sedangkan Pram/Yere turun 11 posisi sehingga kini duduk di peringkat 25. Pada BWF Tour 2022, Kevin/Marcus dan Pram/Yere sempat terkendala cedera. Hal ini yang membuat jumlah turnamen yang mereka ikuti menjadi terbatas. ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT Untuk Kevin/Marcus, mereka hanya mengikuti tujuh turnamen di BWF Tour 2022.
Padahal penghitungan poin tiap pemain dalam ranking BWF diambil dari 10 turnamen terbaik dari total turnamen yang diikuti dalam rentang 52 minggu. Marcus sempat menjalani operasi kaki di akhir Maret. Kevin/Marcus lalu melewatkan sejumlah turnamen dan baru kembali beraksi di Indonesia Open yang berlangsung di bulan Juni.
Yeremia Rambitan (memukul shuttlecock) mengalami cedera di Indonesia Open. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono) |
Selain karena tidak ada titel juara yang direbut, penurunan peringkat Kevin/Marcus juga terlihat signifikan lantaran BWF sudah hampir mengakhiri pembekuan peringkat di akhir 2022. Hal itu berarti poin-poin terbaik Kevin/Marcus di tahun sebelumnya tidak lagi bisa diikutsertakan untuk menambah total poin.
Hal yang hampir serupa dialami Pram/Yere. Pram/Yere mengumpulkan 40.397 poin namun itu hanya berasal dari delapan turnamen. Di paruh awal tahun 2022, Pram/Yere jadi salah satu ganda yang menggebrak. Mereka bisa juara Kejuaraan Asia dan masuk semifinal Swiss Open. Namun Yeremia mengalami cedera lutut di perempat final Indonesia Open.
Turnamen Indonesia Open kemudian jadi turnamen terakhir yang diikuti oleh Pram/Yere di tahun 2022. Yeremia harus beristirahat lama untuk memulihkan kondisi lututnya. Tanpa turnamen lanjutan, Pram/Yere yang sempat mendekati posisi 10 besar pun tak bisa meraup poin tambahan.
Walaupun terlempar dari posisi 20 besar dunia, Kevin/Marcus dan Pram/Yere punya peluang untuk selekasnya kembali ke jajaran elite.Di bulan Januari, ada tiga turnamen yaitu Malaysia Open, India Open, dan Indonesia Masters yang bisa mereka maksimalkan untuk mendulang poin.
(ptr/ptr) : Penyebab Kevin/Marcus dan Pram/Yere Terlempar dari 20 Besar Dunia
Siapa ganda putra No 1 dunia?
KOMPAS.com – Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto resmi menempati peringkat satu dunia dalam daftar terbaru ranking BWF, Hal itu dipastikan dalam update ranking BWF pada Selasa (27/12/2022). Fajar/Rian menjadi ganda putra nomor satu dunia dengan raihan 88.655 poin.
Fajar/Rian menggeser wakil Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, yang turun ke peringkat kedua ranking BWF dengan catatan 82.700 poin. Keberhasilan Fajar/Rian menempati peringkat satu dunia tak lepas dari pencapaian impresif yang mereka raih sepanjang 2022. Baca juga: Fajar/Rian Tempati Peringkat 1 Dunia: 8 Tahun Jatuh Bangun Fajar/Rian total mengikuti 14 turnamen BWF World Tour pada 2022.
Setelah menuai hasil buruk pada awal tahun, Fajar/Rian bangkit dan menembus delapan final. Dari delapan penampilan di final, Fajar/Rian berhasil menjadi juara empat kali di Swiss Open, Indonesia Masters, Malaysia Masters, dan Denmark Open 2022. Mereka juga menjadi runner-up pada turnamen Korea Open, Thailand Open, Malaysia Open, dan Singapore Open.
Selain itu, Fajar/Rian membawa pulang medali perunggu BWF World Championship atau Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022. Baca juga: Fajar/Rian Sabet Penghargaan Pasangan Paling Berkembang Tahun 2022 Fajar/Rian bukan satu-satunya ganda putra Indonesia di peringkat 10 besar. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menemani mereka di urutan ketiga.
Pada 2022, Ahsan/Hendra mencapai empat final BWF World Tour meski harus puas berstatus runner-up di India Open, All England, Malaysia Masters, dan BWF World Tour Finals. Ahsan/Hendra juga meraih medali perak di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022 setelah kalah dari wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, yang saat ini menghuni peringkat keempat.
- Adapun Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana yang memiliki gelar All England 2022 berada di peringkat ke-12.
- Baca juga: Masuk 3 Besar Ranking BWF, Fajar/Rian Tak Cepat Puas, Tanpa Beban Disusul Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang menghuni urutan ke-15.
- Sementara itu, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo terlempar ke peringkat ke-23.
Ganda putra berjuluk The Minions itu memang sempat absen beberapa turnamen karena Marcus yang harus melakukan operasi untuk menyembuhkan cederanya. Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan yang juga absen setengah tahun usai mengikuti Indonesia Open 2022, saat ini menempati urutan ke-25.
Mengapa Shi Yuqi Retired?
KOMPAS.com – Pebulu tangkis tunggal putra nomor satu China, Shi Yuqi, mendapat sanksi. Pemain nomor dua dunia tersebut dihukum tak boleh tampil selama satu tahun. Presiden Asosiasi Bulu Tangkis China, Zhang Jun, memberikan konfirmasi tersebut. Dia menegaskan bahwa Shi Yuqi dilarang membela timnas China dan tak boleh berpartisipasi dalam turnamen internasional.
- Zhang Jun mengatakan, komite internal Asosiasi Bulu Tangkis China (CBA) mengeluarkan keputusan mengejutkan ini akibat dari sikap aneh sang pemain.
- Itu terjadi saat Shi Yuqi melakoni pertandingan semifinal Piala Thomas 2020 melawan Jepang.
- Baca juga: China Tanpa Chen Long dan Shi Yuqi pada Piala Thomas 2022 Shi Yuqi, yang tampil pada partai pertama melawan tunggal putra terbaik Jepang, Kento Momota, membuat keputusan yang dinilai aneh.
Sejatinya, laga tersebut berlangsung ketat dan seru. Gim pertama harus berlangsung hingga setting sebelum Momota menang 22-20. Namun pada gim kedua, Momota bermain sangat impresif membuat Shi Yuqi kewalahan. Pada interval gim tersebut, Shi Yuqi tertinggal 2-11 dan setelah itu dia nyaris tak berdaya sehingga Momota unggul jauh saat match point dalam kedudukan 20-5.
- Saat Momota sudah di ambang kemenangan, Shi Yuqi memberitahu wasit bahwa dirinya ingin retire alias berhenti akibat paronychia (infeksi pada kulit sekitar kuku).
- Dalam kenyataannya, hal yang normal bagi seorang atlet meminta mundur akibat cedera.
- Namun dalam kasus Shi Yuqi, terlihat agak janggal lantaran dia mundur saat lawan sudah mencapai match point.
Baca juga: Hasil Final Piala Sudirman – Shi Yuqi Taklukkan Momota, China Selangkah Lagi Juara Sejumlah fans bulu tangkis melancarkan kritik kepada Shi Yuqi melalui media sosial. Mereka menilai tunggal putra nomor satu China tersebut melakukan tindakan tidak sportif.
- Apalagi, setelah pertandingan tersebut Shi Yuqi mengeluarkan pernyataan yang seolah-olah tak mengakui kehebatan Momota.
- Etika ditanya seorang reporter Denmark soal alasan dia mundur dari laga tersebut, Shi Yuqi memberikan jawaban yang sangat tidak dewasa.
- Jika dia masih pada poin 20, itu berarti saya tidak kalah,” ujarnya.
Hari berikutnya, Shi Yuqi bertengkar dengan fans yang mengkritik di media sosial. Dia mengakhiri postingan dengan penjelasan soal alasan mundur dari pertandingan itu. Shi Yuqi mengatakan bahwa dia melakukan hal tersebut untuk membuat Momota merasa tidak nyaman meski meraih kemenangan.
- Emudian, dalam wawancara baru-baru ini dengan media China, Zhang Jun menjelaskan alasan mengapa Shi Yuqi tak terpilih masuk skuad Piala Thomas 2022.
- Tentang Shi Yuqi, sesuatu tak bagus terjadi pada semifinal Piala Thomas tahun lalu, dia menarik diri dari pertandingan saat match point.
- Setelah pertandingan, dia membuat komentar yang tak bertanggung jawab dan tidak dewasa,” ujarnya dikutip dari Badminton Planet.
Baca juga: Olimpiade Tokyo 2020, Shi Yuqi Tak Sangka Menang Telak atas Jonatan Christie “Karena itu, setelah ada review internal dari para pelatih kami, kami memutuskan untuk menghukumnya selama satu tahun.” “Dia tidak akan berkompetisi dalam Piala Thomas tahun ini.
Selama satu tahun masa hukuman, kami berharap dia bisa mengambil kesempatan untuk melakukan refleksi atas penampilannya dan melihat masalahnya serta bertindak.” “Semoga dia bisa menemukan solusi atas kesalahannya dan akan lebih kuat serta menjadi pemain yang lebih kompetitif ketika kembali bersama timnas.” Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com.
Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Kapan Chen ke Indonesia?
CHEN EXO resmi akan tampil dalam konser Let’s Love Indonesia We All Are One di Jakarta November 2022 mendatang.
Siapa pebulu tangkis Indonesia yang menang final ganda putri?
Hasil Final Badminton Olimpiade Tokyo, Greysia/Apriyani Raih Medali Emas! Reaksi pebulu tangkis Indonesia Apriyani Rahayu (kiri) dan rekannya Greysia Polii pada final ganda putri melawan Jia Yifan dan Chen Qingchen dari China pada Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021. (AFP/ALEXANDER NEMENOV)
Siapa pebulutangkis ganda yang peraih medali emas?
Pebulutangkis ganda Putri Indonesia peraih medali emas Greysia Pollii/Apriyani Rahayu hormat saat pengibaran bendera Merah-Putih usai menjuarai final Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin (2/8/2021).
Siapa pemain final ganda putri cabor bulu tangkis?
Daftar Lengkap Atlet Indonesia Peraih Medali Olimpiade Tokyo 2020 – Indonesia meraih 5 medali selama gelaran Olimpiade Tokyo 2020. Dengan rincian 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu hingga Rabu (3/8/2021). Dua cabang olahraga yang menjadi penyumbang medali untuk kontingen Merah Putih adalah bulu tangkis dan angkat besi.
- Pada Selasa (2/8), Indonesia akhirnya menyabet medali emas dalam hajatan Olimpiade Tokyo.
- Epingan medali tersebut disumbangkan oleh pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang tampil dalam final ganda putri cabor bulu tangkis.
- Bermain di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, pasangan Greysia/Apriyani mengalahkan duo asal Cina, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, dengan dua gim langsung 21-19, 21-15.
Beberapa catatan diciptakan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu usai kemenangan tersebut, salah satunya menjadi pasangan ganda putri pertama bulu tangkis asal Indonesia yang sukses mempersembahkan medali emas di Olimpiade., keduanya juga telah membuat sejarah lain dalam ajang bulu tangkis di Olimpiade.
Dengan statusnya sebagai pasangan non-unggulan, Greysia/Apri malah sukses meraih emas setelah menumbangkan unggulan 4 asal Cina tersebut. “Saya kehabisan kata. Kami di sini dan kami mendapat medali emas dan ini rasanya, sesuatu yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Ini sangat berarti bagi kami.
Saya berterima kasih kepada partner saya Apriyani bahwa dia mau berjuang bersama saya, mau berlari bersama dan saya sangat menghargainya,” kata Greys, dikutip laman resmi, Hal senada diungkapkan Apriyani. Menurut atlet kelahiran Konawe, 29 April 1998, itu capaian emas salah satunya juga berkat kerja sama yang ditampilkan bersama Greysia Polii di atas lapangan.
- Dan saya benar-benar memaksakan diri untuk datang sejauh ini dan melakukan yang terbaik yang saya bisa.
- Saya benar-benar ingin berterima kasih kepada Tuhan dan Kak Ge (Greysia).
- Juga terima kasih berkat doa dari keluarga dan seluruh masyarakat Indonesia kami bisa meraih medali emas.
- Saya sangat senang dan bahagia,” kata Apriyani.
Baca juga: Beberapa saat setelah memastikan medali emas dari ganda putri, cabor bulu tangkis kembali menambah medali untuk kontingen Merah Putih. Kali ini Anthony Sinisuka Ginting mempersembahkan perunggu usai menekuk atlet asal Guatemala, Kevin Cordon.
- Ya targetnya sih pengen emas tetapi lawan juga sangat kuat.
- Saya sudah bekerja keras untuk tetap fokus dan maju ke pertandingan hari ini usai kekalahan kemarin.
- Saya bahagia dengan penampilan saya dan juga medali perunggunya,” Sinisuka Ginting.
- Ginting menang 21-11, 21-13 dan menggenapi perolehan medali Indonesia menjadi 5 keping.
Melirik klasemen perolehan medali Olimpiade 2020 hingga Rabu (3/8), Merah Putih berada di urutan ke-35 via 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu. Catatan yang sama juga dikemas Austria dan Serbia. Sebelumnya, Indonesia sudah memperoleh 3 medali dan seluruhnya disumbangkan via cabor angkat berat.
- Eko Yuli Irawan mengemas medali perak untuk kelas 61 kg putra.
- Emudian ada Rahmat Erwin Abdullah yang menyabet perunggu dalam nomor 73 kg putra.
- Terakhir ialah Windy Cantika Aisah.
- Atlet berusia 19 tahun asal Bandung ini menorehkan medali perunggu setelah tampil untuk kelas 49 kg putri dalam cabor angkat berat.
Daftar lengkap atlet Indonesia peraih medali Olimpiade Tokyo 2020.
Atlet | Cabor | Medali |
Greysia Polii/Apriyani Rahayu | Bulutangkis (Ganda Putri) | Emas |
Eko Yuli Irawan | Angkat Berat (61 kg Putra) | Perak |
Anthony Sinisuka Ginting | Bulutangkis (Tunggal Putra) | Perunggu |
Rahmat Erwin Abdullah | Angkat Berat (73 kg Putra) | Perunggu |
Windy Cantika Aisah | Angkat Berat (49 kg Putri) | Perunggu |
Baca juga: : Daftar Lengkap Atlet Indonesia Peraih Medali Olimpiade Tokyo 2020
Siapa pasangan ganda putri pertama bulu tangkis yang sukses mempersembahkan medali emas di Olimpiade?
Daftar Lengkap Atlet Indonesia Peraih Medali Olimpiade Tokyo 2020 – Indonesia meraih 5 medali selama gelaran Olimpiade Tokyo 2020. Dengan rincian 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu hingga Rabu (3/8/2021). Dua cabang olahraga yang menjadi penyumbang medali untuk kontingen Merah Putih adalah bulu tangkis dan angkat besi.
Pada Selasa (2/8), Indonesia akhirnya menyabet medali emas dalam hajatan Olimpiade Tokyo. Kepingan medali tersebut disumbangkan oleh pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang tampil dalam final ganda putri cabor bulu tangkis. Bermain di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, pasangan Greysia/Apriyani mengalahkan duo asal Cina, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, dengan dua gim langsung 21-19, 21-15.
Beberapa catatan diciptakan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu usai kemenangan tersebut, salah satunya menjadi pasangan ganda putri pertama bulu tangkis asal Indonesia yang sukses mempersembahkan medali emas di Olimpiade., keduanya juga telah membuat sejarah lain dalam ajang bulu tangkis di Olimpiade.
- Dengan statusnya sebagai pasangan non-unggulan, Greysia/Apri malah sukses meraih emas setelah menumbangkan unggulan 4 asal Cina tersebut.
- Saya kehabisan kata.
- Ami di sini dan kami mendapat medali emas dan ini rasanya, sesuatu yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
- Ini sangat berarti bagi kami.
Saya berterima kasih kepada partner saya Apriyani bahwa dia mau berjuang bersama saya, mau berlari bersama dan saya sangat menghargainya,” kata Greys, dikutip laman resmi, Hal senada diungkapkan Apriyani. Menurut atlet kelahiran Konawe, 29 April 1998, itu capaian emas salah satunya juga berkat kerja sama yang ditampilkan bersama Greysia Polii di atas lapangan.
“Dan saya benar-benar memaksakan diri untuk datang sejauh ini dan melakukan yang terbaik yang saya bisa. Saya benar-benar ingin berterima kasih kepada Tuhan dan Kak Ge (Greysia). Juga terima kasih berkat doa dari keluarga dan seluruh masyarakat Indonesia kami bisa meraih medali emas. Saya sangat senang dan bahagia,” kata Apriyani.
Baca juga: Beberapa saat setelah memastikan medali emas dari ganda putri, cabor bulu tangkis kembali menambah medali untuk kontingen Merah Putih. Kali ini Anthony Sinisuka Ginting mempersembahkan perunggu usai menekuk atlet asal Guatemala, Kevin Cordon.
- Ya targetnya sih pengen emas tetapi lawan juga sangat kuat.
- Saya sudah bekerja keras untuk tetap fokus dan maju ke pertandingan hari ini usai kekalahan kemarin.
- Saya bahagia dengan penampilan saya dan juga medali perunggunya,” Sinisuka Ginting.
- Ginting menang 21-11, 21-13 dan menggenapi perolehan medali Indonesia menjadi 5 keping.
Melirik klasemen perolehan medali Olimpiade 2020 hingga Rabu (3/8), Merah Putih berada di urutan ke-35 via 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu. Catatan yang sama juga dikemas Austria dan Serbia. Sebelumnya, Indonesia sudah memperoleh 3 medali dan seluruhnya disumbangkan via cabor angkat berat.
- Eko Yuli Irawan mengemas medali perak untuk kelas 61 kg putra.
- Emudian ada Rahmat Erwin Abdullah yang menyabet perunggu dalam nomor 73 kg putra.
- Terakhir ialah Windy Cantika Aisah.
- Atlet berusia 19 tahun asal Bandung ini menorehkan medali perunggu setelah tampil untuk kelas 49 kg putri dalam cabor angkat berat.
Daftar lengkap atlet Indonesia peraih medali Olimpiade Tokyo 2020.
Atlet | Cabor | Medali |
Greysia Polii/Apriyani Rahayu | Bulutangkis (Ganda Putri) | Emas |
Eko Yuli Irawan | Angkat Berat (61 kg Putra) | Perak |
Anthony Sinisuka Ginting | Bulutangkis (Tunggal Putra) | Perunggu |
Rahmat Erwin Abdullah | Angkat Berat (73 kg Putra) | Perunggu |
Windy Cantika Aisah | Angkat Berat (49 kg Putri) | Perunggu |
Baca juga: : Daftar Lengkap Atlet Indonesia Peraih Medali Olimpiade Tokyo 2020