9 Gerakan Olahraga yang Sering Dilakukan dengan Salah Jakarta – Saat olahraga seringkali orang melakukan gerakan yang salah. Meskipun saat di gym seseorang didampingi oleh instruktur, namun tetap saja masih ada kemungkinan melakukan gerakan yang salah.”Tubuh dapat diatur untuk bergerak dengan cara yang tepat.
- Gerakan olahraga yang salah justru dapat memberikan tekanan yang berlebihan pada tubuh, atau bahkan dapat menyebabkan cedera.
- Cedera tersebut akan menghambat kemajuan latihan atau bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari,” kata ahli fisiologi olahraga Michele Olson.
- Berikut 9 kesalahan gerakan saat olahraga yang sering dilakukan seperti dikutip dari FoxNewsHealth, Kamis (8/12/2011) antara lain: ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT 1.
Angkat beban di atas kepala terlalu lama dan terlalu keras Kesalahan: Melengkungkan badan ke belakang sehingga tulang rusuk menonjol, hal tersebut dapat menyebabkan atau berisiko cedera bahu.Cara mengatasinya: Menjaga tulang rusuk ke bawah dan lutut sedikit ditekuk saat angkat beban.
2. Langkah yang pendek saat akan melompat 3. Sit up tidak berfokus pada otot inti 4. Cara peregangan yang salah 5. Mengangkat beban terlalu tinggi 6. Dagu menempel pada leher saat gerakan membungkuk 7. Mempertahankan gerakan yang salah 8. Push up dengan gerakan yang salah 9. Gerakan peregangan yang dilakukan sebelum lari salah
Kesalahan: Mengambil langkah yang pendek dan ragu-ragu ketika akan melompat dapat menyebabkan tekanan yang berlebihan pada lutut depan. Hal tersebut dapat berisiko untuk melukai tendon. Sehingga jika melakukan gerakan yang salah tersebut selama jangka panjang dapat menyebabkan artritis.Cara mengatasinya: Ambil sebuah langkah yang cukup besar sehingga tumit depan berada sekitar 2 meter di depan lutut belakang.Kesalahan: Hasil penelitian telah menemukan bahwa, gaya latihan Pilates yang lebih berfokus pada menggunakan otot inti untuk menstabilkan akan lebih efektif dalam latihan daripada dengan membungkukkan atau menekuk tulang.Cara mengatasinya: Tidak perlu untuk melarang sit up sama sekali, tetapi pastikan untuk melakukan campuran gerakan yang dapat menstabilkan latihan, seperti Pilates.Kesalahan: Sambil membungkuk dan membiarkan seluruh tubuh menjuntai lurus ke bawah, sementara berat badan meraih jari-jari kaki untuk meregangkan paha belakang.
Hal tersebut sama dengan menempatkan sekitar 600 pon tekanan pada tulang belakang atau pada wanita sekitar 140 pon.Berat badan seluruh tubuh mengikuti gaya gravitasi. Gaya gravitasi tersebut akan memusatkan beban pada bagian belakang, sehingga membebani tulang belakang. “Melakukan peregangan seperti ini selama 30-60 detik dapat menyebabkan tulang belakang rentan untuk pecah,” kata Olson.Cara mengatasinya: Duduklah dan meletakkan beban saat meraih jari-jari kaki.
Peregangan yang sama persis dilakukan dari posisi duduk akan jauh lebih aman.Kesalahan: Mengepakkan tangan terlalu tinggi saat mengangkat beban. Hal tersebut dapat menyebabkan tulang lengan atas membebani ruang tulang rawan,” kata Olson.Cara mengatasinya: Mengangkat beban tidak terlalu tinggi.Kesalahan: Menempelkan dagu pada leher dalam latihan apapun, sehingga menyebabkan rasa sakit pada leher.Cara mengatasinya: Menjaga dagu agar tidak menempel pada leher atau dada saat membungkuk.Kesalahan: Mengangkat pinggul saat gerakan seharusnya kepala, pinggul, dan tumt berada dalam garis lurus.
- Tentunya dengan gerakan tersebut, hasil yang didapat kurang efektif.Cara mengatasinya: Fokus pada menjaga tubuh dalam garis lurus dari kepala, pinggul, dan tumit.
- Perlu diingat bahwa lebih baik untuk menahan bentuk gerakan yang sempurna selama 20 detik daripada melakukan 1 menit penuh dengan gerakan yang salah.Kesalahan: Posisi tangan lebih lebar dari bahu ketika melakukan push up.
Hal tersebut dapat menempatkan tekanan pada bagian depan bahu.Cara mengatasinya: Masuk ke posisi push up dengan pergelangan tangan secara langsung di bawah bahu. Gerakan push up yang benar tidak akan menyebabkan bahu terasa tegang.Kesalahan: Sebelum berlari, ketika melakukan posisi peregangan seperti di lantai dengan lutut ditekuk ke dalam dan telapak kaki berpaling ke luar menekan lutut, akan rentan terhadap cedera.Cara mengatasinya: Untuk peregangan yang lebih aman dengan tekanan pada lutut yang kurang dapat dilakukan dengan memutar lutut ke luar, sehingga menekan paha bagian dalam.
Contents
Apa yang terjadi jika seseorang melakukan aktivitas fisik secara berlebihan?
1. Kelelahan – Olahraga secara berlebihan membuat tenaga habis terkuras dan tubuh akan terasa lemas, mual, bahkan tidak bertenaga untuk melakukan aktivitas lainnya. Jika masih tetap melanjutkan berolahraga, maka dapat mengalami sindrom kelelahan kronis.
Apa yang dimaksud dengan cedera olahraga?
Anda gemar melakukan olahraga? Olahraga memang penting dilakukan karena bermanfaat untuk kesehatan baik fisik ataupun mental. Ada berbagai macam olaharga yang dapat Anda lakukan mulai dari senam, berenang, joging, bersepeda dan masih banyak lagi. Sedang asyik olahraga, pernahkah tiba-tiba mengalami cedera? Jika Anda berolahraga secara berlebihan atau kehilangan fokus sedikit saja dapat mengakibatkan cedera. Cedera olahraga merupakan cedera yang terjadi pada otot, sendi atau tulang selama olahraga. Baca Juga: Mengatasi Cedera Olahraga Cedera Olahraga Adalah Cedera olahraga merupakan cedera yang terjadi pada otot, sendi atau tulang selama olahraga atau latihan.
Jenis cedera olahraga pun beragam. Jika Anda melakukan olahraga kemungkinan untuk cedera olahraga mungkin saja terjadi. Biasanya anak-anak lebih berisiko mengalami cedera. Perkiraan Stanford Children’s Health menyebutkan bahwa lebih dari 3,5 juta anak dan remaja cedera sebagai bagian dari olahraga atau aktivitas fisik setiap tahun.
Sepertiga dari semua cedera yang terjadi pada anak-anak juga terkait dengan olahraga. Umumnya cedera olahraga yang dialami anak-anak adalah kesleo dan tegang. Olahraga kontak fisik, seperti sepak bola dan bola basket, menyebabkan lebih banyak cedera daripada olahraga non-kontak, seperti renang dan lari.
- Sebuah studi tahun 2016 menyebutkan 8,6 juta orang dengan usia 5-24 tahun mengalami cedera olahraga setiap tahun di Amerika Serikat.
- Para peneliti mencatat laki-laki berusia 5-24 tahun lebih dari setengahnya memiliki riwayat cedera olahraga.
- Sebanyak 42% cedera terjadi pada tubuh bagian bawah.
- Sementara 30,3% cedera terjadi pada anggota tubuh bagian atas kepala dan leher mengisi 16,4% dari cedera olahraga.
Meskipun cedera olahraga sering terjadi, kematian akibat cedera olahraga jarang terjadi. Jika memang itu benar-benar terjadi biasanya akibat dari cedera kepala. Baca Juga: Cedera Hamstring: Gejala dan Pengobatan Risiko Penyebab Cedera Olahraga Sebelum mengetahui jenis cedera olahraga lainnya, kenali juga risiko penyebab cedera.
Siapa pun dapat mengalami cedera olahraga. Entah itu usia muda, tua, baik laki-laki maupun wanita tidak luput dari cedera olahraga. Namun, beberapa faktor tertentu dapat meningkatkan risiko cedera. Misalnya saja tidak melakukan pemanasan saat olahraga dan bermain olahraga kontak fisik, seperti sepak bola juga memngaruhi risiko cedera.
Faktor lain risiko yang menyebabkan cedera meliputi:
- Masa Kecil Biasanya anak-anak lebih berisiko mengalami cedera olahraga karena sifat aktif mereka. Terkadang anak-anak sering kali tidak mengetahui batasan fisik mereka sehingga mereka mungkin lebih mudah untuk mendorong diri melampaui batas, yang kemudian menyebabkan terluka atau cedera.
- Usia Seiring bertambahnya usia, maka semakin besar kemungkinan Anda mengalami cedera. Faktor usia juga dapat meningkatkan kemungkinan Anda mengalami cedera olahraga yang berkepanjangan. Cedera baru dapat juga memperparah cedera sebelumnya.
- Kurangnya Perawatan Terkadang cedera serius dimulai dari cedera kecil. Jika sebelumnya pernah mengalami cedera, seperti tendonitas dan patah tulang segera lakukan pemeriksaan dengan dokter. Pasalnya dokter dapat menangani lebih dini cedera yang dialami Apabila tidak ditangani atau diabaikan cedera dapat berkembang menjadi cedera serius.
- Kelebihan Berat Badan Ketika seseorang membawa beban lebih berat dapat memberikan tekanan yang berlebih pada persendian terutama pinggul, lutut, dan pergelangan kaki. Lalu, tekanan semakin besar saat olahraga sehingga meningkatkan risiko cedera olahraga.
Jenis Cedera Olahraga Lalu, apa saja jenis-jenis cedera olahraga? Cedera olahraga sendiri memiliki gejala dan komplikasi yang berbeda. Penting untuk mengetahui perbedaannya. Jenis-jenis cedera olahraga yang paling umum di antaranya:
- Terkilir Terkilir merupakan cedera yang terjadi akibat robeknya ligamen. Ligamen adakah jaringan yang menghubungkan dua tulang satu sama lain dalam satu sendi.
- Strain/Cedera Otot Cedera otot yang melibatkan robekan tendon atau jaringan yang menghubungkan tulang ke otot. Strain biasanya kerap disalahartikan sebagai keseleo.
- Cedera Lutut Cedera lutut atau cedera apa pun yang mengganggu persendian lutut bisa menjadi cedera olahraga. Cedera ini bisa terjadi akibat peregangan berlebihan hingga robekanm pada otot atau jaringan di lutut.
- Otot Bengkak Pembengkakan merupakan reaksi alami dari cedera. Biasanya otot yang bengkak bisa terasa nyeri dan lemah.
- Cedera Tendon Achilles Tendon achilles merupakan tendon pipih dan kuat di bagian belakang pergelangan kaki. Ketika berolahraga tendon ini bisa terbelah atau robek. Jika ini terjadi akan menyebabkan rasa nyeri hebat dan kesulitan berjalan.
- Patah Tulang Patah tulang terjadi saat posisi tulang patah atau bentuknya berubah. Cedera ini terkadang sulit dihindari.
- Dislokasi Dislokasi terjadi akibat bergesernya tulang atau sendi dari posisi normal. Jika ini terjadi bisa terasa sakit dan menyebabkan pembengkakan.
- Cedera Rotator Manset Robeknya rotator manset adalah penyebab umum nyeri bahu. Manset rotator membuat bahu dapat bergerak ke segala arah. Terjadinya robekan pada salah satu otot ini akan melemahkan kekuatan sendi bahu.
Kelebihan berat badan dapat memberikan tekanan yang berlebih pada persendian sehingga meningkatkan risiko cedera, Penanganan Cedera Olahraga Jika Anda sudah mengetahui jenis cedera olahraga, sekrang waktunya untuk mengenali bagaimana merawat cedera itu sendiri? Anda dapat melakukan perawatan pertama sebelum mengunjungi dokter dengan menerapkan metode RICE singkatan dari Rest, Ice, Compression, dan Elevation.
Metode pengobatan ini sebaiknya dilakukan sesegera mungkin sesaat setelah terjadinya cedera, dan tetap efektif dilakukan dalam 4 jam pertama sejak cedera. Biasanya metode ini digunakan untuk mengatasi cedera olahraga ringan. Metode RICE efektif membantu mengurangi pembengkakan, mencegah rasa sakit dan mempercepat kesembuhan bila dilakukan dalam 4 jam sejak cedera olahraga.
Metode RICE yang dimaksud ialah sebagai berikut:
- Rest, istirahatkan tubuh yang mengalami cedera
- Letakkan ice pack atau es batu yang dibungkus kain ke bagian tubuh yang mengalami cedera untuk mengurangi perdarahan, memar.
- Kompresi, balut atau berikan tekanan lembut pada bagian tubuh yang cedera agar tidak mengalami pembengkakan.
- Elevation, pengangkatan merupakan cara menahan bagian cedera berada di posisi yang lebih tinggi dari tubuh. Metode ini dilakukan untuk mengurangi nyeri dan mengurangi aliran darah ke bagian cedera yang menambah parah peradangan.
Kapan Harus Mengunjungi Dokter? Pernahkah terlintas di benak Anda kira-kira kapan waktu yang tepat untuk memeriksakan diri ke dokter? Jika Anda tidak melihat ada perubahan atau peningkatan setelah menggunakan metode RICE setelah 24 jam, segera hubungi dokter atau penyedia layanan kesehatan terdekat.
Jika disertai gejala tertentu, seperti bengkak dan nyeri yang semakin berat pada cedera sebelumnya, atau adanya kesulitan menggerakkan sendi yang cedera, segera dapatkan bantuan medis. Itulah serba-serbi jenis cedera olahraga yang umumnya perlu diketahui khalayak. Hindari mengabaikan gejala akibat cedera.
Pasalnya semakin awal Anda mendapatkan diagnosa dan pengobatan, maka semakin cepat Anda pulih dari cedera. Telah direview oleh dr. Edwin Halim Source:
- Semua yang Perlu Anda Ketahui Tentang Cedera dan Rehabilitasi Olahraga
- Tujuh Cedera Olahraga Paling Umum
- Gambaran Umum Cedera Olahraga
Apa dampak dari olahraga?
Terlalu Banyak Berolahraga Ternyata Tidak Selalu Baik. Ini Alasannya Sering berolahraga tapi justru kamu merasa tidak bugar dan sering sakit? Jangan-jangan kamu terlalu berlebihan dalam melakukannya. Olahraga teratur memang penting untuk kesehatan tubuh, tetapi jika dilakukan secara berlebihan, hal ini justru tidak baik bagi kesehatan, lho, Meski begitu, aktivitas ini tidak boleh dilakukan terlalu sering atau keras, lho, Bukannya sehat, berlebihan dalam berolahraga justru dapat menimbulkan beragam keluhan.
Kenapa habis olahraga kepala jadi pusing?
6. Dehidrasi – Penyebab pusing setelah olahraga yang paling umum terjadi ialah karena dampak dehidrasi, yaitu kondisi ketika tubuh Anda kekurangan cairan. Biasanya, saat Anda berolahraga, tubuh akan lebih banyak mengeluarkan keringat hingga membuatnya kehilangan cairan dalam jumlah besar.
Kenapa habis olahraga perut mual?
Mual setelah Olahraga Disebabkan oleh Hal Ini – Mual setelah olahraga dapat disebabkan oleh gangguan pada saluran pencernaan. Salah satunya akibat penurunan aliran darah ke organ pencernaan. Ketika berolahraga, darah lebih banyak masuk ke otot tubuh daripada ke sistem pencernaan.
Terlalu banyak minum dan makan sebelum olahraga Mengonsumsi minuman hipotonik Mengonsumsi makanan kaya lemak atau protein sebelum olahraga Memiliki riwayat konsumsi dan suplemen tertentu Mengalami Cuaca yang terlalu panas Puasa yang berkepanjangan Mengalami kecemasan
Mengapa tubuh kita terasa lemas setelah kita berolahraga?
Cara Mengatasi Badan Lemas di Kantor Setelah Olahraga Pagi – Ilustrasi stres. Credit: pexels.com/Anna 3. Kelola stres Stres berkepanjangan menyebabkan produksi hormon kortisol meningkat dan bertahan dalam waktu yang lama. Kondisi ini yang menyebabkan orang kurang bersemangat hingga merasakan badan lemas. Atasi kondisi dengan melakukan meditasi selama 15 menit setiap hari.
Pusatkan perhatian pada napas dan tubuh Anda. Hal ini bisa Anda lakukan sebelum berolahraga di pagi hari. Selain bisa menghindarkan stres, meditasi bisa menambah tenaga Anda saat berolahraga.4. Konsumsi bahan makanan sumber zat besi Tubuh Anda membutuhkan zat besi untuk membentuk hemoglobin, senyawa dalam sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen.
Kekurangan zat besi dapat menghambat pasokan hemoglobin dalam darah sehingga Anda merasakan badan lemas, pucat serta sering pusing, terutama setelah berolahraga. Maka itu, konsumsi makanan sumber zat besi tinggi, seperti telur, madu, selai kacang, dan lain sebagainya.
Apa saja kesalahan yang biasa terjadi saat melakukan jalan cepat?
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan jalan cepat adalah sikap badan kaku, footwork lambat, ada saat melayang di udara, kontak dengan tanah tidak terpelihara, dan tidak ada Page 2 ©2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN Hal 10 gerak lanjutannya.
Apa yang akan terjadi apabila kegiatan olahraga tidak didahului dengan?
Bahaya Tak Pemanasan Sebelum Olahraga, Wajib Dihindari – blog.ochsner.org 6. Risiko Nyeri Punggung Bawah Sering dikeluhkan setelah berolahraga terasa sakit pada paha belakang, pinggul, dan sekitar otot panggul. Jika tak melakukan pemanasan sebelum olahraga, hal tersebut dapat terjadi kapan saja. Manfaat pemanasan dapat mengurangi bahkan menghindarkan risiko nyeri punggung bawah.
- Etiganya memiliki peran penting dalam mengurangi beban tekanan pada tulang lumbar belakang.
- Hasil akhirnya, risiko nyeri punggung bawah setelah olahraga bisa dicegah.7.
- Performa yang Tidak Maksimal Gerakan dalam berolahraga tak hanya mengandalkan otot, namun juga memanfaatkan sendi tulang.
- Bahaya tak pemanasan sebelum olahraga akan menyebabkan performa gerakan tidak maksimal.
Jenis pemanasan sebelum olahraga yang bisa menunjang jangkauan gerakan yakni pemanasan statis dan dinamis. Pemanasan statis dilakukan dengan cara meregangkan otot dan menahan di satu posisi. Sedangkan pemanasan dinamis dilakukan dengan melakukan gerakan berulang yang ringan.8.
- Mengganggu Kualitas Tidur Tanpa rangkaian pemanasan pada olahraga, akan mengganggu kualitas tidur menjadi berantakan.
- Otot yang tegang akan mengganggu kenyamanan.
- Rangkaian pemanasan hingga olahraga yang terjalin maksimal pada akhirnya akan membuat tidur Anda lebih nyenyak.
- Selain melakukan pemanasan sebelum olahraga, Anda juga bisa melakukan peregangan setelah Anda bekerja seharian yang membuat otot tegang.
Lakukan peregangan sebelum tidur secara rutin. Dengan melakukan pemanasan pada tubuh sebelum waktu tidur, Anda bisa terbantu untuk tidur lebih cepat dan tak terganggu.9. Rasa Sakit yang Tak Tertahankan Reaksi pelepasan energi ke otot akan mulai mengkoordinasi pelepasan zat kimia yang disebut dengan endorfin.
Apa yg dilakukan untuk menghindari cedera saat berolahraga?
Cara Menghindari Cedera (Tindakan Pencegahan) – Dari faktor diatas berikut cara mengurangi resiko terjadinya cedera/cara menghindari cedera :
Programkan latihan dengan komponen kebugaran yang seimbang dan disesuaikan dengan kemampuan. Seiring berjalannya waktu, beban ditingkatkan sesuai kebutuhan Kombinasikan latihan dengan grup otot yang berbeda untuk mencegah overuse Pemanasan dan pendinginan yang benar Jangan lupa minum agar tidak terjadi dehidrasi Gunakan pakaian dan peralatan olahraga sesuai dengan ukuran, kebutuhan, dan jenis olahraga Istirahatlah diwaktu yang tepat, ketahui batasan diri dan hindari memaksakan olahraga di luar kemampuan Jika cedera, lakukan perawatan cedera yang sesuai agar tidak berkembang menjadi cedera kronis Memakai pelindung (tergantung jenis olahraganya) Kalau olahraga yang dilakukan identik dengan kontak fisik seperti sepak bola, hindari atau mengalah dalam situasi 50:50. Selain itu, kurangi cara bermain dengan grasak-grusuk Jaga berat badan ideal /capai berat badan ideal, Obesitas menaikkan risiko terjadinya cedera saat berolahraga. Latih fleksibilitas tubuh agar otot lebih lentur dan ruang gerak sendi jadi lebih baik