Berita Bulutangkis Peralatan Olahraga Olahraga Yang Paling Cocok Untuk Manula Adalah?

Olahraga Yang Paling Cocok Untuk Manula Adalah?

Olahraga Yang Paling Cocok Untuk Manula Adalah
7 Olahraga yang Aman dan Minim Risiko Cedera Bagi Lansia 09 September 2022 21:03 WIB Geriatri.id – Olahraga bukan hanya kegiatan untuk kaum muda tetapi semua usia termasuk orang lanjut usia (lansia). Dengan semakin bertambahnya usia, bukan berarti harus berhenti berolahraga.

  1. Banyak manfaat yang didapatkan dengan tetap berolahraga di usia tua diantaranya menjaga daya tahan tubuh, meningkatkan kekuatan dan memperlambat demensia.
  2. Selain itu olahraga di usia tua juga mengurangi risiko terserang penyakit kronis seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan stroke.
  3. Etahanan fisik lansia memang tidak sekuat ketika masih muda, namun tetap bisa berolahraga.

Caranya dengan memilih olahraga yang aman dan minim risiko cedera tulang dan sendi. Berikut 7 olahraga yang aman dilakukan lansia agar tetap bugar dirangkum dari berbagai sumber: 1. Jalan kaki Jalan kaki bisa dipilih sebagai olahraga untuk lansia. Berjalan kaki sekitar 30 menit setiap hari dapat mengurangi risiko penyakit jantung pada lansia hingga 40 persen.

Hal itu menurut Australian Physical Activity and Sedentary Behaviour Guidelines.2. Jalan cepat Jika kondisi fisik prima, lansia bisa mencoba meningkatkan intensitas berjalan kaki dengan lebih cepat. Olahraga ini bermanfaat untuk meningkatkan detak jantung dan otot tubuh. Risiko cedera saat jalan cepat lebih kecil dibandingkan jogging.

Saat jalan cepat, punggung dalam kondisi tegap dan bahu dalam posisi lurus. Ini akan melatih kekuatan dan mempertahankan postur tubuh. Baca Juga: Lansia Inspiratif, Tetap Semangat Belajar Selesaikan S2 di Usia 98 Tahun 3. Yoga Yoga merupakan salah satu olahraga yang cocok untuk segala usia.

Menurut asisten profesor ilmu olahraga di Universitas Miramar San Diego, Jessica Matthews yoga adalah pilihan tepat. Selain tidak membutuhkan peralatan khusus, yoga dapat dilakukan di mana saja. Bagi lansia, yoga berguna dalam melatih kekuatan tulang dan otot untuk menopang berat badan dan menjaga kesehatan mental.4.

Berenang Berenang bisa membuat tubuh dan pikiran menjadi santai. Olahraga ini direkomendasikan untuk lansia karena aman dari risiko cedera lutut dan sendi. Selain itu berenang dapat membangun daya tahan tubuh, memperkuat jantung, menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kapasitas paru-paru.5.

  1. Senam Senam bisa menjadi pilihan olahraga untuk lansia karena melatih kekuatan dan keseimbangan.
  2. Gerakan-gerakan senam efektif untuk meningkatkan kekuatan pada lansia.
  3. Selain itu senam juga dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan diabetes pada lansia.
  4. Bahkan menurut American Council on Exercise, senam dapat memperlambat demensia pada orang tua.6.

Angkat beban Angkat beban merupakan jenis olahraga yang aman bagi lansia untuk melatih kekuatan otot bisep. Namun beratnya beban harus disesuaikan dengan kondisi tubuh. Riset dari Penn State College of Medicine menyebutkan latihan kekuatan seperti angkat beban dapat mengurangi risiko kematian dini, terutama pada lansia.7.

  • Bersepeda Olahraga lainnya yang juga cocok untuk lansia adalah bersepeda.
  • Tidak hanya bagi lansia, bersepeda juga cocok untuk mereka yang baru pulih dari cedera.
  • Rutin bersepeda akan membantu meningkatkan sistem kerja kardiovaskular, memperkuat jantung dan paru-paru, melemaskan otot, serta mengurangi ketegangan pada persendian.*** Foto: Ilustrasi orang lanjut usia (lansia).

(Pxhere) Video Lansia:

Apakah jenis olah raga yang baik untuk memelihara keseimbangan lansia?

Jalan – Ringan dan tidak terlalu memberatkan. Berjalan bisa menjadi opsi olahraga yang cocok untuk lansia. Intensitasnya mungkin tidak setinggi jogging. Meski demikian, olahraga ini sudah cukup baik untuk membantu menjaga kesehatan tubuh bagi mereka yang sudah berusia senja.

Ada banyak kelebihan jalan cepat. Dibandingkan dengan jogging, jalan cepat tidak terlalu memberatkan persendian. Resiko cederanya juga rendah. Jika lutut dan persendian sudah mulai melemah, olahraga jalan cepat masih aman untuk dilakukan. Intensitas olahraga jalan sehat bisa diatur sesuai kebutuhan. Jika menginginkan intensitas tinggi, Anda bisa berjalan lebih cepat.

Namun jika dirasa masih terlalu berat, jalan santai juga sudah cukup baik untuk kesehatan.

Apa saja aktivitas fisik yang bisa dilakukan lansia?

AKTIVITAS FISIK UNTUK MENJAGA KEBUGARAN LANSIA AKTIVITAS FISIK UNTUK MENJAGA KEBUGARAN LANSIA Oleh : dr. Endang Ambarwati Sp.KFR (K) dari RSUP Dr. Kariadi Agar tetap aktif dan bugar, lansia perlu melakukan aktifitas fisik dan latihan fisik. Aktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningktakan pengeluaran energi atau tenaga.

Contoh dari aktifitas fisik adalah berkebun, menyapu, bermain dengan cucu dan lainnya. Sementara latihan fisik merupakan suatu bentuk aktifitas fisik yang terencana, terstruktur dan berkesinamabungan untuk melakukan gerakan tubuh yang berulang yang ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Contoh dari latihan fisik adalah senam, jalan cepat, berenang, dan bersepeda.

Lansia perlu aktif secara fisik karena hal ini memberikan manfaat segera dan jangka panjang pada kesehatan lansia baik secara fisik, psikologis, dan juga sosial. Manfaat secara fisik yang bersifat segera diantaranya mengatur kadar gula darah, meningkatkan hormon-hormon yang memberikan rasa bersemangat, serta dapat meningkatkan kualitas tidur.

Sementara efek jangka panjang bagi lansia dari segi fisik adalah menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, menjaga kelenturan tubuh lansia,serta mencegah atau menunda munculnya gangguan koordinasi dan keseimbangan akibat penuaan. Dari segi psikologis, aktif secara fisik membuat lansia dapat merasa relaks, mengurangi stress dan kecemasan, serta menjaga suasana hati.

You might be interested:  Cara Memegang Raket Bulutangkis Yang Benar?

Dalam jangka panjang hal ini dapat meningkatkan kesehatan mental lansia dan menunda masalah penurunan fungsi kognitif akibat penuaan. Dari segi sosial, manfaat yang didapat saat lansia melakukan latihan fisik terutama bila dilakukan secara bersama-sama diantaranya memberikan rasa berdaya serta meningkatkan jaringan sosial dan pertemanan lansia.

  • Anggapan bahwa lansia sebaiknya hanya berdiam diri, jangan banyak bergerak dan bekerja adalah sesuatu yang salah kaprah.
  • Hal tersebut justru adalah gaya hidup sedenter yang dapat meningkatkan resiko penyakit kronis.
  • Akibat tidak aktif secara fisik dapat menimbulkan kondisi seperti obesitas (kegemukan) dan berbagai komplikasinya pada kesehatan seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, meningkatan resiko terjadinya osteoporosis (perapuhan tulang), dan sarkopenia (pengurangan massa dan fungsi otot).

Hal ini akan mengakibatkan disabilitas fisik pada lansia yang pada akhirnya mengakibatkan menurunnya kemandirian lansia dan meningkatnya pembiayaan kesehatan. Dari segi rehabilitasi medik, kaidah latihan fisik yang baik pada lansia adalah diperhatikan frekuensi, intensitas, waktu, dan tipenya.

Fekuensi sebaiknya dilakukan 3-5 kali/minggu dengan selang istirahat selama 1 hari dan kemudian dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai toleransi. Kemudian intensitas latihan adalah sedang yakni sampai mencapai 60-70 persen denyut nadi maksimal. Atau cara lebih sederhana untuk mengetahui batas intensitas latihan adalah dengan melakukan tes bicara.

Apabila saat melakukan latihan, kata-kata diucapkan dengan terengah-engah maka hal tersebut menandakan bahwa latihan sudah melebihi intensitas yang dianjurkan. Waktu pelaksanan latihan yang dianjurkan adalah 30-60 menit. Tipe latihan yang dapat dilakukan adalah latihan aerobik, latihan kekuatan, serta latihan keseimbangan dan kelenturan.

  1. Tips untuk meningkatkan kenyamanan lansia saat latihan fisik diantaranya lansia sebaiknya menggunakan pakaian yang longgar dan nyaman serta alas kaki yang sesuai.
  2. Lakukan latihan fisik sesuai toleransi, jangan memaksakan diri.
  3. Lakukan pemanasan sebelum melakukan latihan fisik untuk mengurangi resiko cedera.

Bila muncul gejala-gejala berupa pusing, berkeringat dingin, nyeri dada, sesak, atau nyeri akut pada sendi, lansia sebaiknya segera menghentikan latihan fisik dan berkonsultasi ke Dokter. Dengan rajin melakukan latihan fisik sesuai kaidah yang telah disampaikan, dapat memberikan manfaat bagi kesehatan dan kebugaran bagi lansia indonesia.

Direktorat Jenderal Kesehatan Buku Kesehatan Lanjut Usia, Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.2016. Chodzko-ZajkoWJ (ed). ACSM’s Exercise for Older Adult 1st edition. Philadephia: Lippincot Williams and Wikins.2014. Direktorat P2PTM. Buku Saku Ayo Bergerak Lawan Obesitas. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. RI.2016.

: AKTIVITAS FISIK UNTUK MENJAGA KEBUGARAN LANSIA

Apa itu senam manula?

Senam lansia adalah serangkaian gerak yang teratur, terarah serta terencana, dilakukan dengan maksud meningkatkan kemampuan fungsional tubuh. Apa Manfaat Senam Lansia?

Terpeliharanya kesehatan jantung dan sistem pernafasannya Terpeliharanya otot, daya tahan dan kelenturannya tubuh Pengaturan metabolisme serta kenaikan berat badannya dapat terkendali Tekanan darah stabil Mencegah terjadinya kehilangan massa tulang Turunnya kadar lemak dalam darah, dapat mengurangi timbulnya serangan penyakit jantung Memperbaiki kesehatan jiwanya, serta dapat memperbaiki kepercayaan diri

Prinsip Olahraga pada Lansia Komponen kesegaran jasmani yang dilatih adalah ketahanan kardio pulmonal, kelenturan (fleksibilitas), kekuatan otot

Selalu mempertahankan keselamatan Latihan teratur dan tidak terlalu berat Hindari kompetisi-kompetisi Tidak dianjurkan apabila tekanan darah lebih dari 180 mmhg, dan berpenyakit berat

Jenis Senam yang Dapat Diterapkan

Senam kebugaran lansia Senam hipertensi Senam diabetes melitus Olahraga rekreatif atau jalan santai

Gerakan Senam Lansia Latihan Kepala dan Leher – Putar kepala ke kiri dan kanan sambil melihat bahu – Miringkan kepala ke bahu kiri dan ke kanan Latihan Bahu dan Lengan – Angkat kedua bahu ke atas mendekati telinga, kemudian turunkan kembali perlahan-lahan – Tepukkan kedua telapak tangan dan regangkan lengan ke depan setinggi bahu Latihan Tangan – Balikkan telapak tangan.

Tarik ibu jari sampai menyentuh jari kelingking, kemudian tarik kembali. Lanjutkan dengan menyentuh tiaptiap jari – Kepalkan tangan sekuatnya kemudian regangkan jari-jari selurus mungkin Latihan Punggung – Dengan tangan di samping, bengkokkan badan ke satu sisi kemudian ke sisi yang lain – Letakkan tangan di pinggang dan tahan kedua kaki, putar tubuh dengan melihat bahu ke kiri lalu ke kanan Latihan Pernafasan Duduk dengan punggung bersandar pada bahu rileks.

Letakkan kedua telapak tangan pada tulang rusuk bawah. Tarik nafas dalam-dalam secara perlahan, jangan mengangkat bahu, maka dada akan merasa mengembang. Kemudian keluarkan nafas perlahan-lahan. Lakukan berulang-ulang sampai minimal 10 kali Latihan Relaksasi – Kepalkan kedua telapak tangan, kencangkan otot-otot lengan selama 10 hitungan, kemudian bukalah genggaman tangan dalam 30 hitungan – Tariklah nafas secara perlahan-lahan dan sedalam mungkin, pertahankan selama 10 hitungan kemudian keluarkan udara seperlahan mungkin Link terkait: https://pantirapih.or.id/rspr/klinik-geriatri/ Ingin mengetahui informasi ini lebih lanjut dapat mengunjungi: Klinik Golden Care Lantai 1 Gedung Lukas RS Panti Rapih Yogyakarta Telepon : (0274) 563333 ext 292.

Bolehkah lansia push up?

8. Wall push-up – Salah satu olahraga lansia yang bisa dilakukan untuk melatih kekuatan otot bahu dan dada adalah wall push-up, Gerakan ini diawali dengan berdiri menghadap dinding dengan kaki selebar bahu. Sisakan jarak sekitar 9 cm antara Anda dan dinding.

Apa tiga sasaran olahraga kesehatan untuk lansia?

Manfaat Olahraga bagi Lansia – Bila Anda sudah berusia lanjut dan selama ini belum terbiasa melakukan aktivitas fisik atau olahraga rutin, tidak ada kata terlambat untuk memulainya dari sekarang. Berikut ini adalah berbagai manfaat olahraga bagi lansia:

Memperkuat otot dan sendi Melancarkan peredaran darah Mengurangi risiko terjadinya penyakit tertentu, seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2 Menjaga kesehatan dan fungsi otak sekaligus menurunkan risiko gangguan pada otak, seperti demensia Mengurangi stres dan risiko gangguan mental, seperti depresi atau post power syndrome yang bisa dirasakan di masa pensiun Membantu melangsingkan tubuh dan menjaga berat badan

You might be interested:  Mengapa Olahraga Lari Estafet Membutuhkan Kerjasama?

Tak hanya itu, seorang lansia yang rutin berolahraga juga bisa tetap produktif dan hidup lebih mandiri.

Kenapa lansia harus senam?

Pengertian

S enam lansia adalah olah raga ringan dan mudah dilakukan, tidak memberatkan yang diterapkan pada lansia. Aktifitas olahraga ini akan membantu tubuh agar tetap bugar dan tetap segar karena melatih tulang tetap kuat, memdorong jantung bekerja optimal dan membantu menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran di dalam tubuh Senam lansia disamping memiliki dampak positif terhadap peningkatan fungsi organ tubuh juga berpengaruh dalam meningkatkan imunitas dalam tubuh manusia setelah latihan teratur.

  1. Tingkat kebugaran dievaluasi dengan mengawasi kecepatan denyup jantung waktu istirahat yaitu kecepatan denyut nadi sewaktu istirahat.
  2. Jadi supaya lebih bugar, kecepatan denyut jantung sewaktu istirahat harus menurun.
  3. Dengan mengikuti senam lansia efek minimalya adalah lansia merasa berbahagia, senantiasa bergembira, bisa tidur lebih nyenyak, pikiran tetap segar Senam lansia merupakan olahraga yang cocok bagi lansia karena gerakan di dalamnya menghindari gerakan loncat-loncat (low impact), melompat, kaki menyilang, maju mundur, menyentak-sentak namun masih dapat memacu kerja jantung-paru dengan intensitas ringan-sedang, bersifat menyeluruh dengan gerakan yang melibatkan sebagian besar otot tubuh, serasi sesuai gerak sehari-hari dan mengandung gerakan-gerakan melawan beban badan dengan pemberian beban antara bagian kanan dan kiri tubuh secara seimbang dan berimbang.

Gerakan dalam SBL mengandung gerakan-gerakan yang diharapkan dapat meningkatkan komponen kebugaran kardio-respirasi, kekuatan dan ketahanan otot, kelenturan dan komposisi badan yang seimbang (Suhardo, 2001).

  1. Jenis-Jenis Senam Lansia
    1. Senam kebugaran lansia
    2. Senam otak
    3. Senam osteoporosis
    4. Senam hipertensi
    5. Senam diabetes mellitus
    6. Olahraga rekreatif/jalan santai.
  2. Prinsip Senam lansia
    1. Gerakannya bersifat dinamis (berubah-ubah)
    2. Bersifat progresif (bertahap meningkat
    3. Adanya pemanasan dan pendinginan pada setiap latihan
    4. Lama latihan berlangsung 15-60 menit
    5. Frekuensi latihan perminggu minimal 3 kali dan optimal 5 kali.
  3. Manfaat Senam Lansia
    1. Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia
    2. Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan (adaptasi)
    3. Fungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam fungsinya terhadap bertambahnya tuntutan, misalya sakit.

Sebagai Rehabilitas pada lanjut usia terjadi penurunan masa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung maksimal, tolerasnsi latihan, kapasitas aerobik dan terjadinya peningkatan lemak tubuh.Dengan melakukan olahraga seperti senam lansia dapat mencegah atau melambatkan kehilangan fungsional tersebut.

Gerakan Senam Lansia

Sebelum mengawali senam sebaiknya tarik nafas selama 3 sampai 5 kali, setelah itu letakkan kedua tangan di pinggang,lalu buka kedua kaki sekitar 30cm kemudian senam dapat di mulai.

  1. Gerakan Muka(fungsi nya untuk mengencangkan kulit muka agar tidak kaku), yang terdiri dari dua gerakan : Pertama ucapkan a,i,u,e,o sebanyak 5 kali, Kedua ucapkan ha-ha, hi-hi sebanyak 5 kali
  2. Gerakan kepala( fungsinya untuk meregangkan otot-otot kepala agar paredaran darah yang melewati kepala dapat beredar secara lancar),

Anggukkan kepala keatas-bawah dalam hitungan 1 sampai 8 dilakukan sebanyak 5 kali, setelah itu anggukkan kekiri-kanan dalam hitungan 1 sampai 8 dilakukan sebanyak 5 kali.

Gerakan Tangan

  • Pertama gerakan jari tangan membuka dan menutup hitungan dari 1 sampai 8 mulai dari dilakukan sebanyak 5 kali,( gerakan ini fungsinya untuk mengurangi kekakuan pada telapak tangan dan jari-jari tangan
  • Kedua gerakan tepuk tangan dengan salah satu jari menekuk mulai dari hitungan 1 sampai 8 sebanyak 5 kali, gerakan ini fungsinya untuk mengurangi resiko Diabetus Melitus(DM) atau sering di sebut penyakit gula.
  • Ketiga gerakan menyatukan kedua telapak tangan dengan cara tepuk tangan dan posisi tangan sejajar dengan dadamulai dari hitungan 1 sampai 8 dilakukan sebanyak 5 kali, gerakan ini fungsinya untuk memperlancar kerja jantung dan mengurangi penyakit jantung.
  • Keempat dengan merentang kedua tangan ke samping kanan dan kiri lalu memutar pergelangan tangan mulai dari hitungan 1 sampai 8 sebanyak 5 kali,gerakan ini dilakukan untuk mengurangi beban kerja jantung dan juga mengurangi kekakuan pada otot-otot dari pundak sampai jari tangan.
  • Kelima masih merentangkan kedua tangan ke samping kanan dan kiri, dengan tangan mengepal(menggenggam) lalu menggerakkan kepalan (genggaman) naik turun mulai dari hitungan 1 sampai 8 dilakukan sebanyak 5 kali, gerakan ini fungsinya untuk mengoptimalkan karja jantung dan juga mengurangi kekakuan otot pada tangan dan pergelangan tangan.

Gerakan Kaki, dilakukan untuk mengurangi kejadian asam urat dan memperlancar peredaran darah dari jantung keseluruh tubuh.

  • Dalam posisi berdiri dilakukan gerakan jinjit-jinjit secara bergantian kaki kanan dan kiri mulai dari hitungan 1 sampai 8 sebanyak 5 kali
  • Dalam posisi duduk dengan luruskan kaki dengan mengayunkan telapak kaki mulai dari hitungan 1 sampai 8 dilakukan sebanyak 5 kali

Referensi: https://irasuryani5.wordpress.com/2013/10/07/senam-lansia-2/ http://bidankudelima.blogspot.co.id/2012/01/gerakan-senam-lansia.html http://keperawatankomunitas.blogspot.co.id/2009/12/senam-lansia.html

Mengapa olahraga jalan cepat cocok untuk lansia?

Manfaat Olahraga Jalan Cepat untuk Lansia – Terdapat beberapa manfaat olahraga jalan cepat untuk lansia, antara lain:

Membantu memperkuat otot tubuh.Membantu menjaga berat badan tetap stabil dan ideal. Rutin berjalan cepat juga dapat menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, kanker usus besar dan diabetes.Memperkuat tulang, sekaligus mencegah osteoporosis dan osteoartritis.Membantu menurunkan tekanan darah pada lansia yang mengidap penyakit hipertensi.Meningkatkan keseimbangan dan koordinasi tubuh lansia. Manfaat ini diharapkan juga dapat mengurangi risiko seorang lansia terjatuh.Mampu menjaga fleksibilitas persendian tubuh.Meningkatkan kepercayaan diri dan suasana hati lansia, dan membantu dirinya merasa lebih baik. Hal ini tentunya dapat mengurangi tingkat kecemasan yang dapat berujung pada depresi.Membantu meningkatkan kehidupan sosial orang yang sudah berusia lanjut. Sebab, berjalan kaki adalah cara yang bagus untuk keluar dan bertemu orang atau bersosialisasi dengan teman.

Berapa lama lansia olahraga?

Secara umum, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan waktu olahraga untuk lansia sebagai berikut. Olahraga intensitas sedang minimal 150 menit dalam seminggu, atau intensitas berat 75 menit dalam seminggu.

Zumba cocok untuk usia berapa?

Liputan Khusus – – wolipop Jumat, 15 Mar 2013 08:03 WIB Dok. Thinkstock Jakarta – Zumba merupakan salah satu olahraga yang digabungkan dengan gerakan tari Amerika Latin. Olahraga ini kini sedang digemari karena bisa dilakukan oleh semua umur dan memberikan banyak manfaat untuk kebugaran tubuh. Sebelum mengikuti latihannya, sebaiknya kenali dulu enam jenis zumba sesuai fisik dan usia Anda.1.

You might be interested:  Apa Yang Dimaksud Dengan Cedera Olahraga?

Zumbatomik Zumbatomik khusus untuk anak-anak dengan usia sekitar 3 sampai 12 tahun. Mereka pun dibagi atas beberapa kelompok, mulai dari little star sampai big star sesuai usianya. Lagu yang digunakan pun disukai oleh mereka. Liza Natalia, selebriti sekaligus salah satu instruktur yang mempopulerkan Zumba di Indonesia mengatakan, anak-anak dalam kelas zumbatomik akan diajak untuk merasakan imajinasi mereka.

Misalnya saja, anak A suka bunga dan anak B suka ular maka kesukaan mereka akan dikreasikan dalam sebuah gerakan selama 45 menit.”Imajinasi mereka dibawa dalam satu tarian. zumbatomik konsepnya berbeda-beda tergantung kesukaan anaknya,” jelas Liza saat berbincang dengan wolipop di studionya Liza Natalia’s Arena, La Codefin Mall, lantai 3, Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (13/3/2013).

ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT 2. Zumba Gold Kelas Zumba yang satu ini diperuntukkan buat lansia. Konsep yang diberikan lebih mudah agar tidak menimbulkan risiko kesehatan. “Karena mereka kan punya problem kayak back pain, dengkulnya nyeri-nyeri, jadi gerakannya simple nggak boleh ada shaking-shaking, banyak step banyak gerakan yang berhubungan dnegan stretching, lagunya juga era masa mereka,” jelas seleb yang sudah hampir setahun menjadi pelatih Zumba ini.Zumba Gold juga bisa dilakukan oleh orangtua dengan umur sekitar 70-an yang duduk di atas kursi roda dinamakan Zumba Gold Chair.

Gerakannya bisa hanya dengan tangan dan tempo yang tidak terlalu cepat, atau bisa juga yang hanya menggerakkan kepala, bahu, dan lengan karena memiliki penyakit tertentu selama satu jam.

3. Zumba Fitness 4. Zumba Toning 5. Zumba Sentao 6. Zumba Aqua (aln/rma)

Zumba Fitness paling disukai dari semua jenis zumba karena berlaku untuk umum. Zumba bisa dilakukan oleh wanita dan pria dengan usia produktif sekitar 17 hingga 40 tahun dengan syarat tidak ada gangguan kesehatan tertentu serta memiliki tubuh yang kuat.Zumba ini ditujukan kepada semua umur dengan fisik kuat.

Manfaatnya untuk menguatkan otot-otot bagian lengan karena menggunakan properti tangan seperti dumble. Gerakannya sama dengan musik yang mempunyai tempo naik-turun namun ada beban yang digenggam sambil menari.Bila Zumba Toning menggunakan alat dumble, zumba yang satu ini memakai kursi sebagai perlengkapan latihan.

Zumba ini untuk orang yang memiliki stamina kuat. “Jadi lebih mix, 15 menit pemanasan, terus 20 menit di atas bangku ada gerakan khusus, sisanya kita menari,” papar pemain Cintaku di Rumah Susun itu.Terakhir Zumba Aqua, zumba yang dilakukan di dalam kolam renang khusus untuk orang dewasa.

Menurut Jun Ko Agus, instruktur berlisensi sekaligus pelopor Zumba Fitness di Indonesia, Zumba Aqua sebenarnya bisa buat orang yang sedang rehab, seperti cedera pinggang belakang, sakit lutut, bahu, dan cocok untuk ibu hamil atau setelah melahirkan. “Jadi untuk rehab terapi bagus banget Aqua Zumba. Jadi untuk yang baru melahirkan atau lagi hamil itu bagus Aqua Zumba,” ujar Jun Ko saat mengunjungi kantor Wolipop di Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan, Senin (11/3/2013).

: Mau Coba Zumba? Kenali Dulu Jenis-jenisnya Sesuai Kondisi Fisik & Usia

Usia 50 tahun disebut usia apa?

Ini Nasihat untuk Anda yang Berusia 50 Tahun, Allah Tidak Lagi Memberi Alasan. PORTAL PEKALONGAN – Usia 50 Tahun seringkali disebut senja. Usia yang tidak lagi muda pun menjadi perhatian baik kesehatan, spiritual, dan lainnya.

Ada beberapa yang perlu diperhatikan bagi, Berikut NASIHAT UNTUK YANG SUDAH BERUMUR 50 TAHUN”Allah tidak lagi memberi alasan bagi siapa yang telah dipanjangkan umurnya hingga,” (Hadits Riwayat Bukhari) Baca Juga: Al-Khattabi berkata:”Maknanya, orang yang Allah panjangkan umurnya hingga, tidak diterima lagi keuzuran/alasan, karena merupakan yang dekat dengan kematian.Maka inilah kesempatan untuk memperbanyak, beribadah dengan khusyuk, dan bersiap siap bertemu Allah.” (Tafsir al-Qurthubi)

“Bila sudah kamu berjalan menuju Tuhanmu, sekarang hampir sampai.” “Lakukan yang terbaik pada sisa senjamu, taubatlah dan berdoa agar Allah mengampuni dosa yang lalu” Sumber: Telegram Cahaya Sunnah

Berapa kali senam lansia dilakukan?

Intensitas Senam Lansia yang Optimal Untuk Menunjang Kesehatan – Manfaat olahraga hanya bisa diperoleh jika dilakukan dengan intensitas yang tepat. Hal tersebut juga berlaku pada senam lansia. Untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang lebih optimal, senam lansia sebaiknya dilakukan secara teratur dengan durasi 30 menit setiap kali latihan.

Bolehkah lansia push up?

8. Wall push-up – Salah satu olahraga lansia yang bisa dilakukan untuk melatih kekuatan otot bahu dan dada adalah wall push-up, Gerakan ini diawali dengan berdiri menghadap dinding dengan kaki selebar bahu. Sisakan jarak sekitar 9 cm antara Anda dan dinding.

Apa tiga sasaran olahraga kesehatan untuk lansia?

Manfaat Olahraga bagi Lansia – Bila Anda sudah berusia lanjut dan selama ini belum terbiasa melakukan aktivitas fisik atau olahraga rutin, tidak ada kata terlambat untuk memulainya dari sekarang. Berikut ini adalah berbagai manfaat olahraga bagi lansia:

Memperkuat otot dan sendi Melancarkan peredaran darah Mengurangi risiko terjadinya penyakit tertentu, seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2 Menjaga kesehatan dan fungsi otak sekaligus menurunkan risiko gangguan pada otak, seperti demensia Mengurangi stres dan risiko gangguan mental, seperti depresi atau post power syndrome yang bisa dirasakan di masa pensiun Membantu melangsingkan tubuh dan menjaga berat badan

Tak hanya itu, seorang lansia yang rutin berolahraga juga bisa tetap produktif dan hidup lebih mandiri.

Berapa lama lansia olahraga?

Secara umum, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan waktu olahraga untuk lansia sebagai berikut. Olahraga intensitas sedang minimal 150 menit dalam seminggu, atau intensitas berat 75 menit dalam seminggu.

Related Post