4. Gobak Sodor – Gobak sodor adalah salah satu permainan tradisional di Indonesia permainan ini termasuk games kelompok outdoor tanpa alat. Permainan ini tersebar diseluruh wilayah Indonesia dengan sebutan nama yang berbeda-beda apapun namanya di daerahmu cara bermainnya sama saja. Berikut cara bermain gobak sodor
Sumber twitter |
Cara bermain Peserta dibagi menjadi dua kelompok, kemudian dilakukan undian untuk menentukan kelompok yang menjadi kelompok penjaga dan kelompok yang bermain. Arena permainan dilakukan pada tanah dengan bentuk persegi panjang yang dibelah garis sehingga membentuk 6 kotak.
Kelompok penjaga berdiri di dalam garis-garis lintasan persegi panjang. Peserta yangs sedang bermain berusaha menyeberang dari depan hingga ke belakang kotak permainan. Pemain penjaga berusaha menyentuh peserta yang pemain yang sedang berusaha menyeberang. Pemain yang berhasil disentuh kelompok penjaga akan dianggap gugur.
Demikin 4 ide games kelompok tanpa alat yang sangat memungkinkan untuk kamu lakukan saat melangsungkan agenda outbound atau permainan bersama teman, komunitas atau organisasi. : 4 Ide Games Kelompok Outdoor Tanpa Alat
Contents
- 0.1 Ular naga termasuk permainan apa?
- 0.2 Gerakan olahraga apakah yang dilakukan dalam permainan ular naga?
- 0.3 Ular tangga termasuk permainan apa?
- 1 Permainan ular-ularan merupakan variasi dari gerakan apa saja?
- 2 Berapa orang peserta permainan ular naga?
- 3 Dari mana asal permainan ular naga?
- 4 Apa yang dimaksud dengan gerak dasar permainan ular-ularan?
- 5 Permainan tradisional apa saja yang menggunakan lompat dan loncat?
- 6 Permainan apa saja yang menggunakan gerakan melayang?
- 7 Apakah ular ularan termasuk permainan tradisional?
Ular naga termasuk permainan apa?
Ular Naga adalah satu permainan berkelompok yang biasa dimainkan anak-anak Jakarta di luar rumah di waktu sore dan malam hari. Tempat bermainnya di tanah lapang atau halaman rumah yang agak luas. Lebih menarik apabila dimainkan di bawah cahaya rembulan.
Pemainnya biasanya sekitar 5-10 orang, bisa juga lebih, anak-anak umri anak-anak yang tangkas berbicara, karena salah satu daya tarik permainan ini adalah dalam dialog yang mereka lakukan. Barisan akan bergerak melingkar kian kemari, sebagai Ular Naga yang berjalan-jalan dan terutama mengitari “gerbang” yang berdiri di tengah-tengah halaman, sambil menyanyikan lagu.
Pada saat-saat tertentu sesuai dengan lagu, Ular Naga akan berjalan melewati “gerbang”. Pada saat terakhir, ketika lagu habis, seorang anak yang berjalan paling belakang akan ‘ditangkap’ oleh “gerbang”. Setelah itu, si “induk”—dengan semua anggota barisan berderet di belakangnya—akan berdialog dan berbantah-bantahan dengan kedua “gerbang” perihal anak yang ditangkap.
- Seringkali perbantahan ini berlangsung seru dan lucu, sehingga anak-anak ini saling tertawa.
- Sampai pada akhirnya, si anak yang tertangkap disuruh memilih di antara dua pilihan, dan berdasarkan pilihannya, ditempatkan di belakang salah satu “gerbang”.
- Permainan akan dimulai kembali.
- Dengan terdengarnya nyanyi, Ular Naga kembali bergerak dan menerobos gerbang, dan lalu ada lagi seorang anak yang ditangkap.
Perbantahan lagi. Demikian berlangsung terus, hingga “induk” akan kehabisan anak dan permainan selesai. Atau, anak-anak bubar dipanggil pulang orang tuanya karena sudah larut malam.
Gerakan olahraga apakah yang dilakukan dalam permainan ular naga?
Permainan Ular Naga Permainan Ular Naga merupakan salah satu permainan tradisional yang paling populer khususnya di Jakarta. Permainan ini dimainkan oleh sekelompok anak-anak yang berjumlah 5 hingga 10 orang. Permainan Ular Naga ini dimainkan sekitar waktu sore hingga petang, tempat bermainnya di tanah lapang atau halaman rumah yang luas.
- Daya tarik permainan ini adalah dialog anak-anak dalam permainan.
- Oleh karena itu permainan ini sangat melatih kemampuan berbicara anak-anak.
- Cara bermain permainan ini adalah setiap anak berbaris memanjang, dari depan ke belakang, setiap pemain memegang pundak pemain yang ada di depannya.
- Emudian ada dua orang anak yang berperan sebagai gerbang.
Barisan itu akan bergerak melingkar kian kemari bagai Naga yang berjalan-jalan. Sambil menyanyikan lagu, mereka mengitari gerbang yang berdiri di tengah-tengah arena permainan. Pada saat-saat tertentu sesuai dengan lagu, Ular Naga akan berjalan melewati gerbang.
- Pada saat terakhir, ketika lagu habis, seorang anak yang berjalan paling belakang akan ‘ditangkap’ oleh gerbang.
- Setelah itu, si “induk” dengan semua anggota barisan berderet di belakangnya akan berdialog dan berbantah-bantahan dengan kedua anak gerbang perihal anak yang ditangkap.
- Seringkali perbantahan ini berlangsung seru dan lucu, sehingga anak-anak ini saling tertawa.
Sampai pada akhirnya, si anak yang tertangkap disuruh memilih di antara dua pilihan, dan berdasarkan pilihannya ditempatkan di belakang salah satu “gerbang”. Permainan akan dimulai kembali dengan menyanyikan lagu ‘Ular Naga’. Ular Naga kembali bergerak dan menerobos gerbang, dan lalu ada lagi seorang anak yang ditangkap.
Ular tangga termasuk permainan apa?
Abstract – Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan untuk melaksanakan kurikulum dalam lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Salah satu unsur yang sangat penting dalam proses belajar mengajar adalah media pembelajaran.
- Media pembelajaran adalah suatu perantara yang digunakan oleh pendidik/guru untuk menyalurkan pesan atau informasi kepada siswanya sehingga siswa tersebut dapat terangsang ketika mengikuti kegiatan pembelajaran.
- Dapat dikatakan pula media pembelajaran dapat memudahkan siswa untuk menerima pembelajaran yang disampaikan pendidik/guru.
Media pembelajaran terlebih dahulu telah dikenal sebagai alat bantu dalam pembelajaran yang seharusnya dimanfaatkan para guru, namun seringkali terabaikan. Salah satu contoh media yang interaktif, kreatif dan edukatif untuk usia anak dini yaitu media permainan Ular Tangga “Jejak Petualang”.
Permainan ular tangga adalah salah satu jenis permainan tradisional yang mendunia. Permainan ini merupakan jenis permainan kelompok, melibatkan beberapa orang dan tidak dapat digunakan secara individu. Media pembelajaran dengan menggunakan permainan ular tangga ini terdiri dari 4 bagian yaitu; kertas petak permainan, kartu pertanyaan, dadu dan maskot.
Untuk membuat media ular tangga “Jejak Petualang” sangatlah sederhana sama seperti jenis permainan ular tangga lainnya. Hanya saja kita sebagai guru harus memodifikasi sedemikian rupa seperti apa yang kita inginkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Permainan ular tangga “Jejak Petualang” digunakan untuk penciptaan suasana belajar dari pasif ke aktif, dari kaku menjadi gerak (akrab), dan dari jenuh menjadi riang (segar).
Apa fungsi dari permainan ular naga?
Bermain ular naga merupakan permainan yang tepat untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal anak karena pada permainan ini anak dapat belajar secara tim, belajar menjadi pemimpin, belajar komunikasi belajar menerima kekalahan dan belajar mengeluarkan pendapat (Ayuningtias, 2015: hal.
Permainan ular-ularan merupakan variasi dari gerakan apa saja?
Hello Isabelle K, Kak Fariz bantu jawab ya. Jawaban yang benar adalah B. Lompat, lari, dan loncat. Yuk simak pembahasan berikut. Permainan ular-ularan merupakan permainan yang dimainkan oleh dua tim. Permainan ini dapat dimainkan minimal oleh 4 orang. Ular-ularan dibagi menjadi beberapa bagian.
Bagian pertama para pemain harus berlari kencang menuju garis ujung. Bagian kedua, pemain kemudian berlari menyamping. Bagian ketiga, pemain akan meloncat seperti katak, dan bagian keempat pemain akan melompat-lompat sambil berlari. Dengan demikian, permainan ular-ularan merupakan permainan yang mengombinasikan gerak dasar lompat, lari, dan loncat (pilihan B).
Semoga membantu ya.
Apakah permainan yang menggunakan gerakan berlari?
Petak Umpet. Petak umpet merupakan permainan sederhana dan mudah dilakukan oleh seluruh anggota keluarga. Kamu tinggal menunjuk seseorang untuk berjaga, sedangkan yang lainnya akan berlari buat menemukan tempat buat bersembunyi.
Bagaimana cara bermain ular-ularan?
Ular Naga atau ular-ularan adalah salah satu permainan tradisional yang disukai anak-anak. GridKids.id – Permainan tradisional kini mungkin sudah tergeser dengan berbagai hiburan dan permainan moderen, salah satunya permainan ular-ularan. Banyak anak-anak yang tumbuh di masa moderen, mungkin enggak lagi paham bagaimana aturan permainan yang biasanya dimainkan beramai-ramai ini.
- Yap, ada aturan dalam permainan tradisional ular-ularan.
- Permainan ini biasanya dimainkan secara berkelompok di luar rumah ketika sore hari.
- Tempat bermainnya biasanya di tanah yang lapang atau di depan rumah yang halamannya luas.
- Baca Juga: Kembali Bernostalgia, Pasar Ini Menjual Berbagai Makanan Hingga Mainan Tradisional, Masih Ingat? Permainan ini sangat ceria karena selama permainan berlangsung, para pemainnya diharuskan untuk terus menyanyikan lagu.
Berikut ini adalah penjelasan dari aturan permainan ular-ularan yang bisa kamu ikuti dan praktekkan. Yuk, simak lebih lanjut. Jumlah Pemain Jumlah pemain dalam permainan ini sebanyak kurang lebih 20 orang. Masing-masing regu atau kelompok terdiri dari 10 orang, atau bisa juga disesuaikan dengan jumlah orang yang ada.
Baca Juga: Aturan Permainan Benteng-bentengan dan Gobak Sodor Tema 1 Kelas 4 SD Lagu yang dinyanyikan sepanjang permainan Ular naga panjangnya bukan kepalang Menjalar-jalar selalu kian kemari Umpan yang lezat, itu yang dicari Kini dianya yang terbelakang Aturan Permainan Sebelum dimulai, pemain dibagi menjadi dua regu atau kelompok, yang masing-masingnya terdiri dari 10 orang.
Para Pemain menentukan dua orang untuk menjadi kepala ular. Biasanya yang dipilih menjadi kepala ular adalah anak yang memiliki badan lebih besar. Kepala ular kemudian memilih siapa saja yang menjadi anggota. Selanjutnya, dipilih dua anak yang memiliki badan cukup besar untuk menjadi gerbang.
- Gerbang ini akan berdiri berhadapan dan saling berpegangan tangan di atas kepala, mereka bertugas untuk menangkap ekor ketika lagu yang dinyanyikan habis.
- Baca Juga: Soal dan Jawaban Permainan Tradisional, Materi Belajar dari Rumah TVRI 23 Juli 2020 Setelah terbentuk dua kelompok, lalu para pemain berbaris secara berderet ke belakang.
Masing-masing baris berderet menyerupai ular. Sedangkan, pemain yang paling belakang menjadi ekor ular dan memegang pinggang pemain di depannya. Begitu seterusnya sampai ke pemain yang menjadi kepala ular. erlangga Pemain yang menjadi ekor ular akan ditangkap oleh gerbang jika lagu yang dinyanyikan habis. Jika ada dua baris atau deretan, yaitu A dan B, maka kepala ular A mengejar ekor ular B, ataupun sebaliknya.Hal tersebut bergantung pada hasil undian keduanya.
- Ekor yang tertangkap oleh kepala ular ketika lagunya habis harus pindah kelompok menjadi ekor ular kelompok yang menangkapnya.
- Perpindahan ini akan terjadi secara bergiliran, namun kelompok atau deretan kelompok yang memiliki ekor paling panjang yang akan keluar sebagai pemenang, sedangkan yang ekornya habis akan dinyatakan kalah permainan.
Selama permainan berlangsung, lagu terus melantun dengan ceria. Sehingga, permainan ini sangat ramai ditambah lagi jumlah pemainnya yang biasanya memang banyak. Baca Juga: Permainan Tradisional Ini Enggak Kalah Seru dengan Games di Gadget, Pernah Coba? Selain itu, ketika seorang ekor ular ditangkap oleh gerbang akan terjadi negosiasi. Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
Bagaimana cara memainkan permainan ular naga panjang?
Cara Bermain – Awalnya akan dipilih 2 orang anak yang akan menjadi 2 kepala, biasanya dipilih yang paling besar badannya atau yang dianggap lebih tua dari usia anak-anak yang ikut bermain. Pemilihan ini juga bisa menggunakan hom pim paa, 2 orang anak yang menang akan terpilih menjadi 2 kepala naga.
Masing-masing kepala naga akan memilih satu kode nama misalkan bumi dan bulan. Anak-anak yang lain tidak mengetahui, kepala mana yang memilih kode nama bumi ataupun kode bulan. Sementara itu, anak-anak lainnya akan membentuk barisan panjang dan saling memegang bahu teman di depannya.2 orang kepala akan membentuk gerbang dengan kedua tangannya.
Semuanya akan bernyanyi lirik lagu Ular naga dan barisan anak-anak akan melewati gerbang tersebut terus menerus sampai lagu berakhir. Ketika lagu berakhir, gerbang tangan akan menangkap satu anak dan anak tersebut akan ditanyakan oleh 2 orang kepala dan memilih untuk ikut kepala yang mana.
Biasanya, akan diberikan kode pilihan kepada anak yang tertangkap, misalnya apakah mau ikut bumi atau bulan. Anak-anak yang memilih kode bumi akan berkumpul sesamanya begitu juga dengan anak yang memilih kode bulan. Permainan ini terus berlangsung sampai semua anak tertangkap. Setelah semua anak-anak mendapat pilihan kepala, maka perebutan anggota akan dimulai dengan saling mengejar anggota paling belakang.
Begitu seterusnya sampai permainan akan berakhir. Pemenang ditentukan berdasarkan jumlah anggota yang dimiliki oleh salah satu kepala naga tersebut,
Bagaimana cara memainkan permainan ular tangga?
Unduh PDF Unduh PDF Permainan ular tangga telah menjadi permainan yang mengasyikkan dari generasi ke generasi, dan melalui beberapa perubahan nama. Terkadang di Amerika Serikat, permainan ini disebut sebagai Chutes and Ladders (parasut dan tangga), dan di India permainan ini dikenal sebagai Snakes and Arrows (ular dan panah).
- 1 Pahami tujuan dari permainan ini. Tujuan dari permainan ini adalah menjadi pemain pertama yang mencapai petak atau kotak terakhir dengan bergerak dari satu petak ke petak lain hingga mencapai petak terakhir. Hampir semua papan memiliki alur jalan yang berselang-seling.
- Ikuti angka yang ada pada papan permainan untuk mengetahui cara Anda bergerak. Sebagai contoh, jika Anda mengocok dadu dan mendapat angka 5, dan Anda berada di petak nomor 11, Anda harus menggerakkan pion atau bidak Anda ke petak nomor 16.
- 2 Tentukan siapa yang bermain lebih dulu. Setiap pemain harus mengocok dadu untuk melihat siapa pemain yang mendapatkan angka paling tinggi. Siapa pun yang mendapatkan angka tertinggi akan menjadi pemain pertama. Setelah pemain pertama mendapatkan gilirannya, pemain yang duduk di sebelah kirinya akan mendapatkan giliran bermain. Urutan giliran pemain bergerak dari kiri ke kanan.
- Jika ada dua atau lebih pemain yang mendapatkan angka yang sama dan angka tersebut adalah angka tertinggi, masing-masing dari mereka harus mengocok kembali dadu sekali lagi untuk menentukan siapa yang menjadi pemain pertama.
- 3 Kocoklah dadu dan bergeraklah. Untuk mengambil giliran, kocok dadu lagi dan lihatlah angka yang Anda dapatkan. Ambil pion atau bidak Anda dan majulah beberapa petak sesuai dengan angka yang muncul di dadu. Sebagai contoh, jika Anda mendapatkan angka 2, pindahkan pion Anda dua kotak ke petak nomor 2.
- Beberapa orang mengatakan bahwa Anda hanya dapat memasukkan pion ke papan permainan jika Anda mendapatkan angka 1, dan jika Anda tidak mendapatkan angka 1, giliran Anda akan dilewatkan. Peraturan ini tidak disarankan untuk diikuti karena peraturan ini dapat menjadi hal yang mengesalkan bagi pemain-pemain yang kurang beruntung.
- 4 Naiklah melalui tangga. Tangga-tangga yang ada di papan permainan memungkinkan Anda untuk naik ke baris petak yang lebih tinggi dan lebih cepat mencapai petak akhir. Jika Anda berhenti di petak yang menunjukkan bagian bawah tangga, Anda boleh bergerak naik ke petak yang ditunjukkan oleh ujung tangga.
- Jika Anda berhenti di bagian atas tangga atau di tengah-tengah tanda, Anda tidak perlu bergerak. Pada permainan ini, Anda tidak akan pernah bergerak menuruni tangga.
- 5 Turunlah saat Anda berhenti di petak ular atau parasut. Beberapa versi permainan ini menggunakan ular, sementara versi-versi yang lain menggunakan parasut. Ular (atau parasut) membuat Anda harus mundur karena Anda harus menuruninya. Jika Anda berhenti tepat di petak dengan bagian kepala ular atau bagian atas parasut, turunkan pion Anda hingga mencapai petak dengan ujung tubuh ular atau ujung parasut.
- Jika Anda berhenti di petak yang dilalui tubuh ular atau parasut, atau berhenti di petak yang memiliki gambar bagian ujung tubuh ular atau parasut, Anda tidak perlu bergerak naik atau turun. Anda hanya bergerak turun jika Anda berhenti di petak dengan gambar kepala ular atau bagian atas paratus saja.
- 6 Ambil giliran tambahan jika Anda mendapatkan angka 6. Jika Anda mengocok dadu dan mendapatkan angka 6, Anda mendapatkan giliran tambahan. Pertama, pindahkah terlebih dahulu pion Anda enam petak, kemudian kocok kembali dadu. Jika Anda berhenti di petak ular atau tangga, ikuti peraturan naik atau turun terlebih dahulu, kemudian kocok kembali dadu untuk memainkan giliran tambahan Anda. Selama Anda terus mendapatkan angka 6, Anda dapat terus bergerak.
- 7 Untuk memenangkan permainan, berhentilah tepat di petak terakhir. Pemain pertama yang mencapai petak terakhir (petak paling ujung di baris tertinggi) memenangkan permainan. Petak tersebut biasanya diberi nomor 100. Akan tetapi, ada kejutan pada permainan ini.
- Sebagai contoh, jika Anda berhenti di petak nomor 99 dan mendapatkan angka 4, gerakkan pion Anda ke petak 100 (satu langkah), kemudian mundurlah ke petak 99, 98, dan 97 (dua, tiga, dan empat langkah). Jika pada petak nomor 97 terdapat kepala ular, Anda harus turun.
Iklan
- 1 Gunakan aturan menang cepat. Aturan bahwa untuk menang, pemain harus berhenti tepat di petak akhir memang membuat permainan menjadi lebih menarik, karena hal tersebut memberikan kesempatan bagi pemain-pemain lain untuk mengejar ketertinggalan. Akan tetapi, peraturan tersebut bisa membuat permainan menjadi terlalu lama.
- Agar lebih menarik, saat ada pemain yang telah mencapai petak nomor 100, berikan kesempatan bagi pemain-pemain lain untuk mengalahkannya. Jika ada pemain yang mencapai ‘petak’ yang lebih besar dari 100 karena angka dadunya yang lebih besar (semisal, 104), pemain tersebut memenangkan permainan. Apabila ada dua pemain atau lebih yang sama-sama berhenti di petak yang sama, pemain-pemain tersebut mendapatkan nilai seri dan dapat memenangkan permainan bersama-sama.
- 2 Tambahkan sedikit strategi. Setiap pemain harus memainkan dua pion dengan warna yang sama agar tidak membingungkan. Saat Anda mengocok dadu, Anda dapat menggerakan salah satu dari kedua pion Anda, dengan jumlah langkah yang sesuai dengan angka yang muncul. Untuk memenangkan permainan, kedua pion Anda harus mencapai petak terakhir.
- 3 Bersainglah dengan lawan main Anda. Pada variasi ini, setiap pemain akan mulai dari petak pertama. Saat mendapatkan giliran main, kocoklah dua buah dadu (bukan satu dadu). Kocoklah satu dadu dan gerakkan pion Anda sesuai dengan angka yang muncul. Kocoklah dadu yang lain dan gerakkan pion lawan sesuai dengan angka yang muncul pada dadu tersebut.
- Untuk variasi permainan yang lebih ‘kejam’, dan mungkin lebih panjang, setiap kali Anda berhenti tepat pada petak yang sama dengan pion pemain lain, pion pemain lain harus kembali ke awal dan, untuk bisa kembali masuk ke papan permainan, pemain tersebut harus mengocok dadu.
- 4 Buatlah agar permainan ular tangga Anda bersifat edukatif. Membuat sendiri set permainan ular tangga cukup mudah dilakukan (seperti yang nanti akan dijelaskan pada bagian Tips). Anda dapat menambahkan sentuhan tersendiri dengan menuslikan kata-kata, pertanyaan sederhana, atau materi-materi edukatif lainnya di beberapa atau semua petak. Di bawah ini adalah beberapa ide yang dapat Anda coba:
- Untuk membantu anak-anak belajar membaca, tuliskan satu kata sederhana pada setiap petak. Saat pemain menggerakkan pionnya, ia harus membaca setiap kata pada petak yang dilaluinya.
- Gunakan permainan ular tangga untuk mengajarkan hal-hal baik pada anak-anak dan mendorong mereka menjauhi hal-hal yang tidak baik. Sebagai contoh, pada petak dengan bagian bawah tangga, berikan pesan ‘Saya mengerjakan tugas rumah saya.’ Tangga pada petak tersebut nantinya akan membawa pemain naik ke petak dengan pesan ‘Saya mendapatkan nilai baik.’ Untuk petak dengan mulut ular, tuliskan pesan ‘Saya tidak makan buah atau sayur hari ini.’ Ular pada petak tersebut nantinya akan membawa turun pemain ke petak dengan pesan ‘Perutku terasa sakit.’ Dengan begini, anak-anak dapat mempelajari sebab akibat dari perbuatan-perbuatan tertentu.
Iklan
- Permainan ini memiliki banyak versi digital yang dapat dimainkan melalui peramban atau diunduh ke perangkat melalui app store (untuk iOS) atau Play Store (untuk Android). Gunakan kata kunci ‘multiplayer snakes and ladders’ jika Anda ingin bermain dengan teman-teman Anda.
- Anda dapat membuat papan permainan ular tangga sendiri dengan mudah. Gunakan bagian dalam kotak sereal atau karton lainnya sebagai papan Anda. Gambarlah 40 hingga 100 buah petak yang cukup luas untuk pion kecil (koin kecil ideal untuk menjadi pion). Gambarlah 6 buah tangga dan 6 ekor ular pada petak-petak tertentu, dengan setiap tangga atau ular menghubungkan satu petak dengan petak yang berbeda. Selalu letakkan ekor ular pada petak yang Anda inginkan orang-orang untuk turun (satu petak di dekat petak terakhir dapat menjadi pilihan yang menarik). Lihatlah papan permainan ular tangga yang ada di internet untuk mendapatkan ide.
Iklan
Apa yang kamu ketahui tentang permainan ular naga?
Permainan ular naga adalah bentuk permainan sosial yang membutuhkan intraksi dan kerjasama antar anak, biasanya ini dilakukan oleh 3 (tiga) anak atau lebih. Permaianan ini menjadikan anak untuk berperan dan memberi serta menerima secara bergantian.
Apa saja permainan yang menggunakan dadu?
Dadu biasanya digunakan dalam permainan table game atau board game, seperti Monopoly, ular tangga, dan Ludo.
Apa yang dimaksud dengan permainan ular ular?
apa yg dimaksud dengan permainan ular ularan?tolong jawab cepat dan benar karena akan dikumpul
PERTANYAAN : Apa yang dimaksud dengan permainan ular ularan ? JAWABAN : Permainan ular ularan adalah permainan berkelompok yang dimainkan oleh minimal 4-5 orang, 2 orang sebagai pembuat gerbang (kiri-kanan), yang lainnya netral berbaris melingkar membentuk angka 8 melewati gerbang yang di buat.
Kenapa di sebut ular naga?
Bandung – Ular naga yang ditemukan di kawasan Pegunungan Sanggabuana dikaitkan dengan makhluk mitologi. Bukan tanpa sebab, bentuk dari ular bernama latin Xenodermus javanicus itu memang sepintas mirip dengan naga yang selama ini digambarkan. Amir Hamidy Peneliti Herpetologi Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan bentuk sisik ular tersebut yang berlunas atau menyerupai tanduk jadi alasan ular itu disebut-sebut sebagai ular naga “Kenapa dikaitkan dengan mitologi ular naga, ya karena bentuk sisiknya aja tapi itu umum.
- Orang menyebutkan naga cuma istilah mitologi sebetulnya, dari suatu makhluk dan bisa dikaitkan kemana-mana.
- Salah satunya sisik berlunas kayak tanduk itu,” kata Amir, Kamis (3/11/2022).
- Menurut Amir, tidak hanya ular, hewan lain yang punya sisik serupa juga banyak disebut dengan istilah naga seperti Komodo Dragon.
“Banyak yang disebut naga itu ada beberapa gak cuma ular itu aja, ada Komodo Dragon. Si ular ini unik, punya sisik berlunas makanya disebut naga. Jadi gak mengherankan sudah biasa ular ini tapi memang hidupnya di pegunungan yang sungai kecil berbatu ini,” ujarnya.
- Ia juga mengungkapkan, sisik berlunas pada ular naga punya fungsi untuk bisa berjalan dan beraktivitas di bebatuan.
- Enapa sisiknya berlunas seperti itu, ya itu adaptasi dia di bebatuan agar bisa bergerak dengan tumpuan sisik yang bertonjol-tonjol itu,” jelas Amir.
- Amir juga mengatakan jika ular naga dianggap sebagai spesies ular biasa.
“Itu sebenarnya kalau kita bicara spesies jenis yang biasa, jadi itu nama latinnya Xenodermus javanicus,” ucap Amir. Amir mengungkapkan ular naga tersebut banyak ditemukan tidak hanya di Pulau Jawa, namun juga tersebar di Sumatera, Kalimantan bahkan hingga Malaysia dan Myanmar.
Berapa orang peserta permainan ular naga?
PERMAINAN ULAR NAGA Permainan Ular Naga Permainan ular naga adalah permainan tradisional yang sangat populer di Indonesia. Menurut Pangastuti (2015:76) Permainan tradisional merupakan salah satu wahana enkulturasi nilai-nilai budaya tertentu serta wahana proses untuk menjadi individu-individu yang dapat diterima oleh masyarakatnya.
- Permainan ular naga merupakan permainan yang sangat seru dan sangat mudah untuk dimainkan.
- Permainan ular naga sangat akrab dan sering dimainkan khususnya anak-anak dilingkungan sekolah maupun dirumah.
- Pada permainan ini anak-anak berbaris berpegangan pada “pundak”, yaitu ujung baju atau pinggang anak yang ada di depannya (Putri, dkk.2018:1418).
Pengertian permainan ular naga dikemukakan oleh Yulianty dalam Syafrina (2014:51) permainan ular naga adalah permainan berkelompok yang dimainkan oleh minimal 4-5 orang. Anak-anak berbaris bergandeng pegang ‘buntut’, yakni anak yang berada di belakang berbaris sambil memegang ujung baju atau pinggang anak yang di depannya.
Seorang anak yang lebih besar, atau paling besar, bermain sebagai “induk” dan berada paling depan dalam barisan. Kemudian dua anak lagi yang cukup besar bermain sebagai “gerbang”, dengan berdiri berhadapan dan saling berpegangan tangan di atas kepala. “Induk” dan “gerbang” biasanya dipilih dari anak-anak yang tangkas berbicara, karena salah satu daya tarik permainan ini adalah dalam dialog yang mereka lakukan.
Seperti halnya permainan yang lainnya, permainan ular naga memiliki aturan dan tata cara bermain agar permainan ini semakin menarik untuk dimainkan. Untuk lebih jelasnya peraturan dan cara bermain ular naga sebagai berikut:
- Dibutuhkan setidaknya 10 orang dalam permainan ini, dua orang bertugas sebagai penjaga dan delapan lainnya berbaris kebelakang membentuk ular, kedua tangan diletakkan di pundak pada teman teman yang berada di depannya.
- Yang dua orang berhadap-hadapan dan saling berpegangan tangan lalu diangkat ke atas.
- Setelah itu pemain berputar sambil melewati dua orang yang bertugas menjaga tadi.
- Sambil permainan berjalan, diiringi nyanyian, semua peserta dan penjaga bernyanyi bersama, pada saat lirik terakhir ia akan dijepit oleh penjaga dan keluar dari ular.
- Pemain kedua yang terkena akan menjadi ketua kelompok kedua dan yang pertama akan menjadi ketua kelompok yang pertama.
- Untuk peserta ketiga dan seterusnya akan di berikan pilihan untuk mengikuti kelompok yang mana, biasanya dengan dikasih kode mau bulan apa bumi.
- Setelah tertangkap semua, maka permainan perebutan anggota antar kelompok dimulai.
- Yang anggotanya habis duluan ia adalah kelompok yang kalah. (http://ragampermainantradisional.blogspot.com/2017/06/permainan-tradisional-ular-naga-di.html, n.d.)
Di dalam permainan ular naga, para pemain juga menyanyikan sebuah lagu yang merupakan khas dari permainan ini. Lagu ini dinyanyikan oleh semua pemain, termasuk si “gerbang”, yakni pada saat barisan bergerak melingkar atau menjalar. Berikut lirik lagu permainan ular naga: Kemudian, sambil menerobos “gerbang”, barisan mengucap “kosong – kosong – kosong” berkali-kali hingga seluruh barisan lewat, dan mulai lagi menjalar dan menyanyikan lagu di atas. Demikian berlaku dua atau tiga kali. Pada kali yang terakhir menerobos “gerbang”, barisan mengucap “isi – isi – isi” berkali-kali, hingga akhir barisan dan anak yang terakhir di buntut ular ditangkap ( “gerbang” menutup dan melingkari anak terakhir dengan tangan-tangan mereka yang masih berkait). Dari hasil penelitian Syafrina (2014:58) beberapa manfaat yang ditemukan dalam bermain ular naga adalah sebagai berikut:
- Permainan ular naga dapat meningkatkan perkembangan sosial anak dalam bekerjasama terlihat dari nilai rata-rata pada masing-masing pernyataan yaitu berinteraksi dengan sesama teman, berinteraksi dengan guru, meminta/memberikan ide saat bermain meningkat setiap pertemuannya,
- Permainan ular naga dapat meningkatkan perkembangan sosial anak dalam tanggungjawab terlihat dari nilai rata-rata pada masing-masing pernyataan yaitu mentaati peraturan dalam bermain, melaksanakan permainan dengan tertib, menyusun alat permainan meningkat setiap pertemuannya,
- Permainan ular naga dapat meningkatkan perkembangan sosial anak dalam toleransi terlihat dari nilai rata-rata pada masing-masing pernyataan yaitu menunjukkan kesabaran dalam bermain, menghargai pendapat teman, membiarkan teman ikut bermain,membolehkan teman menggunakan alat permainan meningkat setiap pertemuannya
Manfaat lain permainan ular naga, yaitu semakin mempererat ikatan kita dengan teman, belajar berbagi dan belajar bagaimana kita mempertahankan teman kita, juga belajar menjadi pemimpin yang baik bagi adik-adik kita. Selain itu juga dapat mendidik arti kebersamaan dan menghargai orang lain tanpa menghiraukan adanya kemenangan/kekalahan yang diperoleh saat bermain serta melatih emosional dan kecakapan dalam berkomunikasi (Pangastuti, 2015:91).
Agresivitas (Psikologis) dalam Permainan Ular Naga Permainan tradisional adalah salah satu sarana bermain bagi anak. Bermain adalah bagian hidup yang terpenting dalam kehidupan anak. Kesenangan dan kecintaan anak bermain dapat digunakan sebagai kesempatan untuk mempelajari hal- hal yang konkrit sehingga daya cipta, imajinasi, dan kreativitas anak dapat berkembang (Megawangi dalam Putri, dkk., 2018:1418).
Permainan ular naga adalah permainan tradisional yang sangat populer di Indonesia. Selain bermanfaat bagi kesehatan, kebugaran dan tumbuh kembang anak, terdapat juga nilai-nilai positif yang terkandung dalam permainan ular naga misalnya kejujuran, kerjasama, sportif, tolong menolong, tanggung jawab, disiplin dan masih banyak lagi dimana hal-hal tersebut dapat membangun karakter anak.
- Permainan tradisional yang terstruktur sedemikian rupa secara langsung mempengaruhi psikomotor, perkembangan kognitif dan emosional anak.
- Permainan ular naga sebagai permainan tradisional.
- Disamping melestarikan budaya, permainan tersebut juga terdapat nilai-nilai filosofis yang luhur terhadap pendidikan karakter.
Karena di dalam permainan tradisional juga menerapkan reward dan punishment untuk setiap pemainnya, sehingga melalui permainan ini dapat diketahui karakter seorang anak. Bagaimanakah sikap anak jika ia mendapat reward serta apakah anak tersebut mau menerima punishment atas kekalahannya dalam bermain (Pangastuti, 2015:78).
Permainan ular naga biasanya dimainkan oleh banyak orang dan menggunakan alat yang sederhana sehingga mudah dimainkan secara bersama-sama. Permainan ular naga atau permainan tradisional dapat mempengaruhi peningkatan kesenangan dari pemain dan positif mempengaruhi perkembangan anak secara keseluruhan (Tatjana Kovačević and Siniša Opić dalam Mega, Baitul, & Arif, 2018 : 56).
Dalam permainan ular naga timbul sebuah interaksi manusia. Dalam Putri, dkk. (2018:1418) permainan ular naga di bagi menjadi tiga tahapan yaitu :
- Tahapan pertama terdiri dari persons, contact, and encounters, Tahapan pertama ini disebut sebagai pembentukkan kelompok permainan ular naga.
- Tahap kedua terdiri platform performance, pada ini siswa akan bermain dan saling mempertahankan anggota dimana induk mempunyai peran inti dalam melindungi anggotanya kemudian anggota lainnya juga melindungi temannya agar tidak diambil oleh kelompok ular naga lainnya.
- Tahap ketiga, celebrations. Kelompok yang menang diberikan reward dan dilakukan refleksi terkait dengan usaha dalam memperoleh kemenangan dan refleksi pembelajaran bagi kelompok yang kalah sehingga didapatkan kesan dari pembelajaran menggunakan media permainan ular naga.
Dalam permainan ular naga dapat menimbulkan perilaku agresif karena dalam permainan ular naga terdapat nilai kompetitif dari dua kelompok yang saling berinteraksi dan bersaing untuk memenangkan permainan tersebut. Seperti yang dikemukakan oleh Kiswantoro (2016:82) bahwa dalam olahraga yang bersifat kompetitif, pemain bukan hanya berusaha mencapai targetnya, tapi juga berusaha mencegah lawan mencapai target mereka.
Hal ini melibatkan konflik langsung yang seringkali diikuti dengan agresivitas dalam usahanya mencegah lawan mencapai sukses kondisi tersebut juga dialami oleh anak-anak seperti yang dikemukakan oleh Hurlock dalam Syafrina (2014:50) menyatakan bahwa pola prilaku sosial anak meliputi: meniru, persaingan atau saling berebut mainan, kerjasama, simpati, empati, dukungan sosial, disiplin, membagi dan prilaku akrab.
Hal ini sesuai dengan pengertian agresifitas dalam olahraga yang dikemukakan oleh Tangkudung (2018:537) bahwa agresivitas adalah suatu tindakan yang dilakukan seseorang baik secara fisik ataupun verbal untuk melukai lawan secara fisik dan psikis dalam suatu pertandingan.
- Sebuah wawancara dalam penelitian Pangastuti (2015:91) “Saya senang bermain ular naga tapi kadang-kadang ada teman yang tidak mau menjadi ekor dengan alasan bahwa nanti dia akan menjadi sasaran dari mangsa.” (Wawancara dengan Muslim tanggal 15 Juli 2014).
- Dari wawancara tersebut dapat kita asumsikan bahwa dalam bermain ular naga ketika ada seorang dari kelompok yang tidak mengikuti peraturan dalam permainan, maka hal itu dapat memicu yang mungkin saja akan menimbulkan konflik perorangan maupun kelompok.
Konflik memiliki nilai fungsional, jika dipandang sebagai bentuk kompetisi dan mampu mengelola dengan baik untuk menjadi sebuah perubahan. Namun konflik juga bersifat disfungsional jika memerkuat rasa permusuhan (hostile feeling), muncul sikap kekecewaan (deprivation), menanamkan rasa balas dendam atas pengalaman konflik masa lalu (vengeance) hingga terjadinya akumulasi rasa kebencian yang terus sengaja menciptakan konflik berkepanjangan (Harwanto, 2017:61-62) Terjadinya konflik dapat menjadi faktor pemicu meledaknya agresi, peristiwa yang membangkitkan emosi yang dapat berubah menjadi suatu kekerasan fisik maupun verbal.
- Mungkin saja pemicu ini tidak ada sangkut pautnya dengan hal- hal yang menyebabkan bangkitnya emosi.
- Apalagi kekerasan yang melibatkan kelompok hampir selalu lebih mudah berkobar luas daripada bentrok perseorangan.
- Ini bukan hanya karena pihak yang terlibat lebih banyak dan siap untuk saling melukai, tapi juga karena perilaku orang akan lain jika berada dalam kelompok (Kiswantoro, 2016:82).
Agresivitas dalam permainan ular naga bukanlah agresivitas pada umumnya, seperti yang dikemukakan dalam buku Sport Pshycometrics, James Tangkudung (2018:536) dimana dalam kesempatan lainnya Gill, Wiliam dan Reifsteck menyebutkan agresi umumnya didefinisikan sebagai perilaku yang cenderung merugikan orang lain yang tidak ingin dilukai dan, Singgih juga mengemukakan Agresifitas berhubungan erat dengan kekerasan fisik yang bertujuan mengurangi kondisi fisik pihak lainnya agar dapat memastikan kemenangan.
- Jadi, agresivitas yang diharapkan dalam permainan ular naga adalah perilaku agresif yang positif.
- Sebuah hasil penelitian mengungkapkan bahwa permainan ular naga dapat mengembangkan aspek sosial seorang anak.
- Menurut hasil penelitian Syafrina (2014:59) permainan ular naga dapat meningkatkan perkembangan sosial anak dalam toleransi terlihat dari nilai rata-rata pada masing-masing pernyataan yaitu menunjukkan kesabaran dalam bermain, menghargai pendapat teman, membiarkan teman ikut bermain, membolehkan teman menggunakan alat permainan meningkat setiap pertemuannya.
Jadi, tidak menutup kemungkinan permainan ular naga sebagai salah satu kegiatan jasmani dapat mengontrol perilaku agresivitas seorang anak setelah bermain ular naga. Menurut Cox H. Richard dalam Tangkudung (2018:544) ada pula upaya untuk mengendalikan tindakan kekerasan/agresivitas yang menyimpang, antara lain:
- Olahragawan-olahragwan muda harus diberi pengetahuan tentang contoh tingkah laku non agresif, penguasaan diri, dan penampilan yang benar.
- Olahragawan yang terlibat tindakan agresif ahrus dihukum, harus disadarkan bahwa tindakan agresif dengan melukai lawan adalah tindakan yang tidak benar.
- Pelatih yang memberi kemungkinan para olahragawan terlibat agresif dengan kekerasan harus diteliti dan harus dihentikan dari tugasnya sebagai pelatih.
- Pengaruh dari luar yang memungkinkan terjadinya tindakan agresif dengan kekerasan di lapangan pertandingan harus dihindarkan.
- Para pelatih dan wasit didorong atau dianjurkan untuk menghadiri lokakrya-lokakarya yang membahas tindakan agresif dan kekerasan.
- Di samping hukuman terhadap tindakan agresif dengan kekerasan olahragawan harus didorong secara positif meningkatkan kemampuan bertindak tenang menghadapi situasi-situasi emosional
- Penguasaan emosi menghadapi tindakan agresif dengan kekerasan harus dilatih secara praktis antara lain melalui latihan mental.
Seperti halnya dengan olahraga, Agresivitas merupakan salah satu aspek psikologis yang terdapat dalam permainan tradisional salah satunya dalam permainan ular naga. Perilaku agresif sangat diperlukan untuk dapat memenangkan permainan, seperti dalam permainan ular naga, tetapi sifat dan sikap agresif apabila tidak terkendali dapat menjurus pada tindakan-tindakan berbahaya, melukai lawan, melanggar peraturan dan mengabaikan sportivitas.
- Dini, F.O., & Indrijati, H. (2014). Hubungan antara Kesepian dengan Perilaku Agresif pada Anak Didik di Lembaga Pemasyarakatan Anak Blitar. Jurnal Psikologi Klinis Dan Kesehatan Mental, 03(03).
- Hapsari, I., & Wibowo, I. (2015). FANATISME DAN AGRESIVITAS SUPORTER KLUB SEPAK BOLA. Jurnal Ilmiah Psikologi, 8(1).
- Harwanto, H. (2017). Konflik Kekerasan antar Anggota Kelompok Beladiri dalam Paradigma Sosiologi Olahraga ( Kajian Kepemimpinan ). JOURNAL OF SPORT SCIENCE AND EDUCATION (JOSSAE), 2(2).
- http://ragampermainantradisional.blogspot.com/2017/06/permainan-tradisional-ular-naga-di.html. (n.d.). Permainan Tradisional Ular Naga di Indonesia. Retrieved March 13, 2020, from http://ragampermainantradisional.blogspot.com/2017/06/permainan-tradisional-ular-naga-di.html
- id.wikipedia.org. (n.d.). Permainan Berkelompok – Ular Naga. Retrieved from https://id.wikibooks.org/wiki/Permainan/Berkelompok/Ular_Naga
- Kayar, R.B.I.N. (2007). KELANGSANGAN DALAM MEDIA DAN KESANNYA TERHADAP TINGKAH LAKU AGRESIF PELAJAR. UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA.
- Khaninah, A.N., & Widjanarko, M. (2016). PERILAKU AGRESIF YANG DIALAMI KORBAN KEKERASAN DALAM PACARAN. Jurnal Psikologi Undip, 15(2), 151–160.
- Kiswantoro, A. (2016). PEMBINAAN MENTAL BAGI ATLET PEMULA UNTUK MEMBANTU PENGENDALIAN AGRESIFITAS. JURNAL KONSELING GUSJIGANG, 2(1). https://doi.org/10.24176/jkg.v2i1.560
- Mega, G., Baitul, S., & Arif, M. (2018). Eksistensi Permainan Tradisional Sebagai Warisan Budaya Bangsa. JOURNAL OF SPORT SCIENCE AND EDUCATION (JOSSAE), 3(2). Retrieved from http://journal.unesa.ac.id/index.php/jossae/index
- Pangastuti, L. (2015). PERMAINAN TRADISIONAL SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DI DESA GARJOYO KELURAHAN IMOGIRI KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2014. Academy Of Education Journal. Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 6(1), 74–94.
- Putri, P., Mappiare-AT, A., & Irtadji, M. (2018). Panduan Permainan Ular Naga Bermuatan Nilai Budaya Bengkulu untuk Meningkatkan Self Advocacy Siswa SMP. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 3(11), 1417–1422. https://doi.org/10.17977/JPTPP.V3I11.11720
- Salmiati. (2015). PERILAKU AGRESIF DAN PENANGANANNYA (STUDI KASUS PADA SISWA SMP NEGERI 8 MAKASSAR). Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling, 1(iii), 66–76.
- Syafrina, M. (2014). MENINGKATKAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK MELALUI PERMAINAN ULAR NAGA DI PAUD HARAPAN BANGSA KECAMATAN SINTUK TOBOH GADANG PADANG PARIAMAN. SPEKTRUM PLS, 2(1).
- Tangkudung, J. (2018). SPORT PSYCHOMETRICS : Dasar-Dasar dan Instrumen Psikometri Olahraga. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/328600534
- Yahaya, A. (2014). PENGARUH MEDIA BERUNSUR AGRESIF DAN KESANNYA TERHADAP TINGKAH LAKU PELAJAR SEKOLAH MENENGAH. ResearchGate, (June). https://doi.org/10.13140/2.1.2909.3761
: PERMAINAN ULAR NAGA
Dari mana asal permainan ular naga?
Berdasarkan buku yang berjudul Folklor Betawi, permainan ular naga berasal dari Jakarta karena daerah asal permainan ini adalah dari provinsi tempat bernaungnya keturunan Betawi. Permainan tradisional ini memiliki nama yang berbeda-beda di setiap daerah.
Apa yang dimaksud dengan gerak dasar permainan ular-ularan?
Hai Mawar, kakak bantu jawab ya 🙂 Permainan ular-ularan merupakan permainan yang mengombinasikan gerak dasar B. Lompat, lari dan loncat. Permainan ular-ularan dimainkan oleh dua tim. Semakin banyak anggota tim akan semakin seru permainan minimal dimainkan oleh 4 orang ini. Yah, akses pembahasan gratismu habis Dapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan!
Apakah gerak dasar dari permainan ular-ularan brainly?
- Pada permainan ular-ularan, gerak dasar yang digunakan adalah jalan, lari, dan lompat.
- Pada permainan lompat kangguru, gerak dasar yang digunakan adalah melompat.
- Pada permainan halang rintang, gerak dasar yang digunakan adalah lari dan lompat.
- Pada permainan gobak sodor, gerak dasar yang digunakan adalah lari, jalan, dan lompat.
- Pada permainan sunda manda, gerak dasar yang digunakan adalah lari, lompat, dan loncat.
Berapa orang yang bermain ular-ularan?
jumlah bagian permainan dalam permainan ular-ularam
Jawaban: 1. Jumlah PemainJumlah pemain dalam permainan ular-ularan ini sebanyak 20 orang, masing-masing pemain regu / kelompok terdiri atas 10 orang, dapat disesuaikan dengan jumlah siswa yang ada.2. Cara Bermain
Sebelum permainan dimulai, siswa dibagi menjadi dua kelompok / regu dimana masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang. Guru dapat memilih 2 siswa sebagai kepala ular, kemudian kepala boleh memilih anggotanya, setelah terbentuk 2 kelompok, kemudian guru menyuruh siswa berbaris berderet di kebelakang.
Masing-masing baris akan merupakan satu deretan kebelakang sebagai ular. Siswa yang paling belakang menjadi ekor ular memegang pinggang siswa didepannya. Siswa yang dipengang pinggangnya juga memegang pinggang siswa didepannya lagi, demikian dan seterusnya, siswa yang paling depan sebagai kepala ular.
Jika ada dua deretan siswa, dengan A dan dengan B, maka kepala ular A mengejar ekor ular B, atau sebaliknya kepala ular B mengejar ekor ular A, tergantung dari hasil undian keduanya. Ekor yang tertangkap oleh kepala ular harus pindah menjadi ekor ular yang menangkap.
Permainan tradisional apa saja yang menggunakan lompat dan loncat?
5. Engklek – src: gln.kemdikbud.go.id Permainan engklek merupakan permainan tradisional lompat-lompatan pada bidang datar yang digambar di atas tanah dengan gambar kotak-kotak. Kemudian, melompat dengan satu kaki dari kotak satu ke kotak berikutnya. Permainan engklek ini bisa dimainkan dengan perorangan atau berkelompo k, laki-laki dan perempuan juga bisa memainkan permainan ini.
Di setiap daerah permainan ini memiliki nama masing-masing. Di Riau disebutnya Setatak, di Jambi disebutnya Tejek-tejekan, sedangkan di daerah Batak Toba disebut nya Marsitekka. Cara bermain permainan ini dimulai dengan menggambar kotak-kotak pada media tanah yang datar.
Kemudian, setiap pemain bergiliran untuk melompat pada kotak-kotak yang telah dibuat dengan menggunakan satu kaki. Sebelum melompat, pemain yang bergiliran melompat harus melempar batu ke dalam kotak-kotak sesuai urutannya. Jika terjatuh pada saat melompat, pemain harus meletakkan batu di satu kotak terakhir yang bertanda untuk mengawali giliran pemain.
Permainan Ular Naga | Permainan Tradisional Indonesia
Dalam permainan ini, keseimbangan sangat dibutuhkan. Sebab, selain tidak boleh jatuh pemain juga dilarang menginjak garis-garis sepanjang kotak. Ada macam-macam jenis susunan kotak pada permainan ini. Ada bentuk pesawat, bentuk gunung, dan bentuk baling-baling.
Permainan apa saja yang menggunakan gerakan melayang?
KOMPAS.com – Gerak melayang dalam olahraga merupakan sebuah sikap atau teknik yang dilakukan saat melompat di udara. Teknik ini mengandalkan posisi tubuh yang tepat saat melakukannya. Contoh olahraga yang menggunakan teknik gerak melayang adalah lompat tinggi, lompat jauh, serta lompat jingkat.
Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, gerak melayang adalah sikap tubuh yang diawali dengan bertumpu pada sebuah benda keras, contohnya balok. Sikap tubuh ini bukan hanya diterapkan saat melakukan gerak melayang di udara, namun juga saat akan melakukan tolakan dan pendaratan. Menurut Tatang Muhtar serta Rania Irawati dalam buku Atletik (2009), gerak melayang didahului dengan gerak tolakan dan diikuti dengan gerak pendaratan.
Teknik gerak melayang dalam olahraga lompat, sangat berpengaruh pada penilaian juri. Karena merupakan salah satu penilaian yang harus diperhatikan. Baca juga: Tahap Sikap Saat Melayang di Udara dalam Olahraga Lompat Jauh Selain itu, gerak melayang juga berpengaruh pada hasil pendaratan.
- Arena saat melayang di udara, tubuh harus siap untuk melakukan pendaratan, agar tidak luka atau cedera.
- Lalu, bagaimana teknik gerak melayang yang baik? Saat melakukan gerak melayang, kedua kaki diangkat bersamaan dengan gerak mengayunkan kedua tangan tangan ke bagian atas depan.
- Selain itu, posisi tubuh juga harus agak dicondongkan ke depan.
Saat melakukan gerak melayang di udara, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
Keseimbangan tubuh haruslah dijaga Saat melakukan gerak melayang, keseimbangan tubuh harus tetap terjaga. Caranya bisa dilakukan dengan mencondongkan tubuh ke depan bersamaan dengan mengayunkan kedua tangan ke depan. Mempersiapkan tubuh untuk melakukan pendaratan Saat melakukan gerak melayang, posisi tubuh sudah harus dipersiapkan untuk melakukan tahap pendaratan. Pada umumnya teknik pendaratan dilakukan dengan kepala ditundukkan hampir menyentuh dada serta kedua tangan diayunkan ke depan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Apakah ular ularan termasuk permainan tradisional?
Permainan ular-ularan atau dikenal dengan ular naga, merupakan salah satu jenis permainan tradisional Indonesia yang kini mulai sulit ditemui. Permainan ini juga memiliki nama yang berbeda-beda di masing-masing daerah. Ada yang menyebut sebagai ular naga, oray-orayan, atau megok-goakan.
Apakah ular naga panjang termasuk permainan tradisional?
Sejarah Permainan – Tidak ada sejarah yang pasti mengenai kapan permainan ini dimulai dan siapa yang menciptakan. Penamaan ular naga juga dikarenakan permainan ini melibatkan sekelompok anak yang berbaris memanjang yang mirip dengan naga, Biasanya permainan ini dimainkan saat malam hari saat bulan purnama.
Semakin banyak anak yang memainkannya maka akan semakin seru. Permainan ini memiliki banyak nama lain di berbagai daerah di Indonesia. Di Sulawesi Utara, permainan ini dinamakan dengan Slepdur, Anak-anak Betawi mengenal permainan Ular naga dengan nama Wak Wak Kung dan memiliki lirik lagu yang berbeda untuk dinyanyikan serta dimainkan sejak zaman penjajahan Belanda.
Di Jawa Tengah, permainan ini dikenal dengan nama Ancak-ancak Alis dengan lirik lagu yang berbeda pula. Di Jawa Timur bernama Sledor, di Bali bernama Curik-Curik, di Madura bernama dor-Sledor, di Palopo, Sulawesi Selatan bernama toko-toko dian dan anak-anak Sunda mengenalnya dengan nama Oray-orayan,